News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mayoritas Pasar Asia-Pasifik Menghijau Jelang Pengumuman Data Ekonomi dari China

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pasar saham saham Asia menghijau. Pelaku pasar sedang menunggu data ekonomi dari China, termasuk output industri dan penjualan ritel.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Saham di Asia-Pasifik sebagian besar terlihat lebih tinggi pada hari Senin (15/8) menjelang pengumuman data ekonomi dari China.

Dilansir dari CNBC, Senin (15/8/2022), S&P/ASX 200 di Australia naik 0,43 persen. Kemudian, Nikkei 225 Jepang meningkat 0,98 persen.

Sementara indeks Topix bertambah 0,51 persen setelah negara tersebut melaporkan ekspansi dalam PDB.

Untuk pasar China, seperti Shanghai Composite naik 0,15 persen dan Komponen Shenzhen naik 0,37 persen.

Baca juga: Saham Asia Terguncang, Analis Peringatkan Investor Untuk Waspada Menghadapi Musim Penurunan Laba

Indeks Hang Seng Hong Kong mengalami penurunan 0,1 persen.

Saat ini investor sedang menunggu data ekonomi dari China, termasuk output industri dan penjualan ritel.

Output industri China kemungkinan akan tumbuh 4,6 persen pada Juli dari tahun lalu, menurut jajak pendapat Reuters. Angka itu mencapai 3,9 persen pada bulan Juni.

Penjualan ritel kemungkinan meningkat 5 persen pada bulan Juli dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021.

Di sisi lain, pasar India dan Korea Selatan ditutup untuk hari Senin.

Produksi industri China, data penjualan ritel meleset dari perkiraan

Sementara itu, data pabrik dan konsumen China untuk bulan Juli berada di bawah perkiraan.

Produksi industri tumbuh sebesar 3,8 persen, di bawah ekspektasi 4,6 persen dalam jajak pendapat Reuters dan sedikit lebih rendah dari angka 3,9 persen yang dilaporkan pada bulan Juni.

Di samping itu, penjualan ritel mengalami peningkatan 2,7 persen di bulan Juli dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021, di bawah perkiraan pertumbuhan 5 persen.

Bank sentral China Pangkas Suku Bunga

Bank Rakyat China telah menurunkan fasilitas pinjaman jangka menengah satu tahun yakni sebesar 400 miliar yuan atau sekitar 59,3 miliar dolar AS.

Menurut Reuters, sekitar 32 responden dalam jajak pendapat pekan lalu memperkirakan bahwa tingkat fasilitas pinjaman jangka menengah akan tetap stabil.

Baca juga: Ekonomi China dan Taiwan Saling Bergantung, Potensi Terjadi Perang Minim

Selain itu, Bank Rakyat China juga memangkas suku bunga reverse repo tujuh hari sebesar 10 basis poin menjadi 2 persen.

PDB Jepang Tumbuh

Perkiraan awal menunjukkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan Jepang tumbuh 2,2 persen pada kuartal April hingga Juni dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Itu lebih rendah dari perkiraan kenaikan 2,5 persen berdasarkan perkiraan dalam jajak pendapat Reuters.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini