TRIBUNNEWS.COM, CIAMIS - Harga telur ayam ras di tingkat peternak di Ciamis, Jawa Barat, dalam dua hari ini sudah turun drastis ke angka Rp 28.000 per kg.
Namun di pasar eceran harganya masih bertahan tinggi di kisaran angka Rp 31.000-Rp 32.000 per kg.
“Tadi pagi beli telur masih Rp 32.000 per kg. Belum turun,” ujar Yanti (53), warga Kertasari Ciamis kepada Tribun Jabar.
Dalam seminggu ini harga telur ayam di kandang peternak di Ciamis sempat menembus angka Rp 30.000 per kg. Kemudian dalam dua hari ini harganya turun ke angka Rp 28.000 per kg.
“Dari kemarin harga telur di kandang sudah turun ke angka Rp 28.000 per kg. Di jual di kandang Rp 28.000 per kg,” ujar H Kuswara Suwarman, pengelola peternakan Tanjung Mulya Grup Panumbangan yang juga Sekretaris Perkumpulan Peternak Ayam Priangan (P2AP) kepada Tribun Senin (22/8/2022).
Turunnya harga telur di tingkat peternak dalam dua hari terakhir menjadi Rp 28.000 per kg tersebut menurut Kuswara terutama setelah berkurangnya permintaan telur untuk bansos.
Baca juga: Harga Telur Ayam di Mojokerto Tembus Rp Dipicu Lonjakan Biaya Pakan
“Permintaan telur untuk bansos sudah mulai berkurang drastis,” katanya.
Meski harga anjlok drastis ke angka Rp 28.000 per kg, peternak masih menikmati selisih harga yang masih menggembirakan alias untung.
Mengingat biaya pokok produksi (BPP/BEP) telur masih dikisaran Rp 21.000-Rp 22.000 per kg.
”BEP telur masih di kisaran Rp 21.000-Rp 22.000 per kg,” kata H Kuswara.
Baca juga: Peternak Sebut Kenaikan Harga Telur Ayam Saat Ini Menjadi Tertinggi Dalam Sejarah
Penurunan harga telur di tingkat peternak tersebut menurut H Kuswara tidak hanya terjadi di Ciamis tapi juga terjadi di sentra-sentra produksi telur di Jawa Barat.
Data informasi dari Pinsar menurut H Kuswara di Bogor harga telur di tingkat peternak berada di kisaran Rp 27.80 per kg, di Cianjur (Rp 28.500 per kg), Sukabumi (Rp 27.800), Bekasi (Rp 28.000-Rp 28.200), Bandung (Rp 27.800), Cirebon (Rp 27.500), Kuningan (Rp 27.500), serta Ciamis, Tasikmalaya (Rp 27.800-Rp 28.000 per kg).
Penulis: Andri M Dani | Sumber: Tribun Jabar