News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BBM Bersubsidi

Harga BBM Bersubsidi Mau Naik? Ini Perbedaan Pertalite dengan Pertamax dari Warna Hingga Harga

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas mengisi BBM jenis Pertalite di SPBU Araya, Jl Panji Suroso, Kota Malang, Selasa (30/8/2022). Pemerintah berencana akan menaikan harga BBM khususnya jenis Pertalite dan Solar Subsidi sebagai langkah menghadapi dampak kenaikan harga minyak mentah dunia. SURYA/PURWANTO

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi saat ini masih menjadi perdebatan.

Meski pemerintah sudah mengatakan keberatan dengan anggaran subsidi BBM, nyatanya belum juga menaikkan harganya hingga kini.

Kabar beredar pada 1 September 2022 kemarin, pemerintah akan menaikkan harga BBM bersubsidi, nyatanya hal itu tidak menjadi kenyataan.

Yang terjadi malah penurunan harga BBM nonsubsidi, jenis Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite di seluruh SPBU Pertamina di Indonesia pada 1 Sepetember 2022.

Dikutip dari Kompas.com, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, penyesuaian harga tersebut dilakukan untuk mendorong peralihan masyarakat ke BBM dengan nilai oktan tinggi.

Baca juga: Harga BBM Umum Turun, PKS: Aneh Kalau BBM Bersubsidi Malah Naik

“Penyesuaian harga BBM Pertamax Turbo dan Dex Series sekaligus, sebagai upaya kami mendorong masyarakat untuk dapat menggunakan produk-produk BBM Pertamina yang berkualitas dengan nilai angka oktan dan cetane yang tinggi, serta lebih ramah lingkungan,” ungkap Irto dalam siaran pers Kamis (1/9/2022).

Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi menungkapkan alasan pemerintah masih belum menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi hingga saat ini, setelah lebih dari seminggu isu kenaikan harga BBM subsidi berhembus adalah dalam rangka menjaga daya beli masyarakat.

“Pemerintah berupaya semaksimal mungkin menjaga daya beli masyarakat. Tapi kondisi APBN ini berat untuk semuanya. Daya beli ini penting, karena sebagian PDB kita, drivernya dari sektor konsumsi kira-kira di 55-60 persen PDB kita dari sektor konsumsi,” kata Komaidi.

Lalu, apa yang membedakan antara BBM subsidi Pertalite dengan BBM nonsubsidi Pertamax? Sebelum Anda memilih akan membeli BBM jenis apa di SPBU, ada baiknya untuk mengetahui lebih rinci perbedaan antara Pertalite dan Pertamax:

1. Warna cairan

Warna caran BBM menjadi salah satu pembeda yang paling mendasar bahwa Pertalite dan Pertamax memiliki warna yang berbeda.

Bagi kamu yang pernah membeli bensin eceran pasti tahu perbedaan warna ini. Pertalite biasanya berwarna hijau, sedangkan pertamax berwarna biru, dan untuk pertamax turbo berwarna merah.

Dan untuk diketahui, warna asli BBM hasil produksi dari kilang Pertamina adalah bening. Sehingga untuk memudahkan dalam operasional di lapangan sengaja diberikan pewarna berbeda-beda.

Persediaan pertalite di SPBU Jl Palmerah, Jakarta Barat habis pada Selasa (16/8/2022). Pemerintah berencana menyesuaikan harga BBM bersubsidi (Hendra Gunawan/Tribunnews.com)

Selain itu, pemberian warna tiap jenis BBM ini agar konsumen juga mengetahui jenis BBM yang digunakan.

2. Nilai oktan

Pertalite dan Pertamax memiliki nilai oktan yang berbeda. Berdasarkan siaran pers, insurance marketplace Lifepal.co.id Jumat (2/9/2022), Pertalite memiliki RON (Research Octane Number) 90 dan Pertamax 92.

Angka ini menunjukan bahwa besaran tekanan yang bisa diberikan sebelum pembakaran bensin secara spontan. Semakin tinggi nilai oktan suatu bahan bakar, maka BBM akan lebih lama untuk terbakar.

Oktan atau RON juga berguna sebagai indikator penggunaan bahan bakar bagi kendaraan baru kamu. Biasanya, setiap perusahaan yang memproduksi kendaraan mengeluarkan nilai minimum RON untuk setiap kendaraannya.

“Bagi kendaraan yang memiliki kompresi tinggi lebih cocok menggunakan bahan bakar beroktan tinggi. Jadi, kamu tinggal mencocokkan bahan bakar mana yang paling tepat untuk kendaraan yang kamu gunakan,” mengutip siaran pers, Lifepal.co.id.

Warga antre mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite di sebuah SPBU di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (31/8/2022). Pemerintah masih harus mengevaluasi soal harga BBM bersubsidi sebelum memutuskan akan menaikkan atau mempertahankan harga. Wacana kenaikan harga BBM bersubsidi mengemuka karena kuota pertalite maupun biosolar diperkirakan habis pada Oktober 2022. Adapun anggaran subsidi dan kompensasi energi pada 2022 total mencapai Rp 502,4 triliun. WARTA KOTA/YULIANTO (WARTA KOTA/YULIANTO)

Adimas Afif Lantas, berapa harga Pertalite tanpa subsidi versi mereka?

3. Kompresi mesin

Selanjutnya adalah kompresi mesin yang juga bisa dijadikan patokan perbedaan pertalite dan pertamax.

Untuk kamu ketahui, bahwa pertamax dibuat untuk mesin dengan kompresi diatas 10:1 sampai 10,9:1. Sementara itu, pertalite ditujukan untuk kompresi di bawah Pertamax, yaitu 9:1 hingga 10:1.

Meski begitu, pertamax memiliki kandungan yang kurang lebih sama dengan pertalite, yaitu mengandung zat aditif seperti pembersih, anti karat, dan zat penjaga kemurnian bahan bakar dari air atau demulsifier.

Baca juga: Motor, Mobil, dan Kendaraan yang Boleh Beli BBM Subsidi Pertalite dan Solar

4. Tingkat polusi

Setiap bahan bakar memiliki tingkat polusi yang berbeda berdasarkan kualitas dari bahan bakar tersebut.

Karena itu, pemilik kendaraan sebaiknya juga memperhatikan hal ini untuk menjaga lingkungan lebih sehat.

Semakin tinggi nilai oktan dari sebuah BBM, maka polusinya justru semakin kecil. Oleh karena itu jika kita komparasi antara pertalite dengan pertamax, maka pertalite jauh lebih berpolusi dibandingkan dengan pertamax.

5. Harga Perbedaan

Pertalite dan Pertamax yang terakhir adalah harga, Pertalite memiliki harga yang lebih murah daripada Pertamax.

Untuk itu, banyak orang yang mempertimbangkan untuk membeli Pertalite karena harganya yang relatif lebih murah daripada Pertamax.

Meski lebih mahal sedikit, faktanya Pertamax lebih irit dari Pertalite. Harga ini juga berdasarkan tinggi oktan, dimana semakin tinggi nilai oktan suatu BBM, akan semakin tinggi pula harga jualnya. Maka dari itu, harga Pertamax lebih mahal daripada harga Pertalite. (Kiki Safitri/Aprillia Ika)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini