News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Prediksi IHSG Hari Ini Bakalan 'Cerah', Sektor Energi Bakalan Jadi Sorotan

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karyawan melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Melesatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (5/9/2022) menjadi patokan prediksi perdagangan saham hari ini.

Seperti diketahui, IHSG kemarin melesat 0,76 persen ke level 7.231,88, padahal para analis sempat pesimis dengan kenaikan harga BBM.

Hari ini, Selasa (6/9/2022) analis memprediksi IHSG bakal mengikuti tren sehari sebelumnya.

Analis Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan, kenaikan IHSG pada Senin (5/9) didorong oleh berlanjutnya aksi beli investor terhadap saham emiten perbankan big caps. Faktor pendorong lainnya berasal dari naiknya harga batubara dan minyak mentah di tengah ekspektasi peningkatan permintaan dari Eropa.

Perkiraan peningkatan permintaan ini muncul setelah dihentikannya aliran gas dari Rusia ke Eropa dan adanya pertemuan OPEC+ pekan ini yang akan membahas kemungkinan pemangkasan produksi minyak.

Baca juga: IHSG Jumat Dibuka Langsung Naik 0,60 Persen ke 7.195, Seluruh Sektor Dukung Penguatan

Untuk perdagangan Selasa (6/9), Mino memprediksi IHSG akan melanjutkan kenaikannya. Support IHSG diperkirakan berada di level 7.190 dengan resistance di level 7.275.

"Peluang berlanjutnya kenaikan harga batubara dan minyak mentah serta aksi beli investor asing masih akan menjadi sentimen penggerak IHSG pada esok hari," kata Mino saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (5/9).

Sementara itu, Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki memperkirakan, IHSG masih akan berfluktuasi dalam rentang support-resistance 7.140-7.293 pada Selasa (6/9). Namun, investor perlu mewaspadai area 7.230-7.265 karena rawan profit taking.

Menurutnya, ada empat hal yang akan menjadi sentimen terdekat IHSG, baik dari internal dan eksternal.

"Sebut saja pelemahan nilai tukar rupiah, demo kenaikan bahan bakar minyak (BBM), harga komoditas energi, dan pergerakan bursa saham Amerika Serikat," kata Yaki.

Menurutnya, saham-saham sektor perbankan, energi, barang konsumen, dan properti menjadi sektor yang menarik untuk diperhatikan. Sementara Mino merekomendasikan buy AKRA dan PTPP serta buy on weakness ASII dan KLBF.

Saham energi hari ini diprediksi bakalan jadi primadona.

Pada Senin kemarin, saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) memimpin kenaikan 10,73% ke level Rp 980 per saham.

Baca juga: IHSG Sesi I Naik 0,05 % ke 7.182, Sektor Energi Jadi Yang Terbesar Kenaikannya

Menyusul Medco, harga saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) menguat 5,78% menjadi Rp 366 per saham, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) terkerek 5,56% ke Rp 950, dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) naik 3,79% menjadi Rp 274 per saham. Ada juga PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) positif 3,91% ke Rp 1.195 dan PT Elnusa Tbk (ELSA) naik 3,14% menjadi Rp 328 per saham.

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan, kenaikan harga saham-saham tersebut sejalan dengan meningkatnya harga komoditas energi.

Rebound pada harga minyak terjadi seiring dengan adanya pertemuan OPEC+ pada pekan ini yang akan membahas kemungkinan pemangkasan produksi minyak.

Sementara itu, harga gas naik karena Rusia menghentikan suplai gasnya ke Eropa sampai dengan waktu yang belum ditentukan. Hal ini diketahui sebagai balasan Rusia atas sanksi Eropa terhadap Rusia dan adanya kendala teknis pada pipa Gazprom.

Baca juga: IHSG Sesi I Terkapar, Anjlok 0,69 Persen ke 7.086, ARTO, BUKA dan EMTK Turun Terdalam

Cheril memprediksi, saham-saham komoditas energi masih prospektif. "Pasalnya, permintaan energi menjelang akhir tahun akan melonjak akibat musim dingin di negara empat musim.
Terlebih lagi, di China juga ada badai kemarau yang berkepanjangan," kata Cheril saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (5/9).

Cheril menyarankan pelaku pasar untuk memperhatikan MEDC dan ENRG.

Keduanya dipilih karena mencatatkan lonjakan laba yang signifikan dan harga minyak sudah naik 29% secara tahunan, sedangkan pendapatan perusahaan ini berdasarkan kontrak tahunan 3-4 tahun.

"Alhasil, harga minyak yang saat ini naik menjanjikan keuntungan bagi emiten di masa depan," ucap Cheril. Dia merekomendasikan buy MEDC dengan harga Rp 1.050 per saham dan buy ENRG dengan target harga Rp 300 per saham. (Nur Qolbi/Wahyu T.Rahmawati/Herlina Kartika Dewi)

Sumber: Kontan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini