TRIBUNNEWS.COM - PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk optimistis dapat memberikan return yang optimal kepada pemegang saham terutama dari sisi dividen.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama BRI Sunarso dalam acara Public Expose Live 2022 pada Rabu (14/09) di Jakarta. Turut hadir dalam acara tersebut Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu dan Direktur Jaringan & Layanan BRI Andrijanto.
Sunarso mengungkapkan, BRI telah menyiapkan strategi untuk menjaga pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
“Pertama, BRI memiliki sumber pertumbuhan baru melalui Holding Ultra Mikro. Ekosistem UMi ini tidak hanya akan mendorong penyaluran kredit, namun juga kami dorong pertumbuhannya kearah liabilities, seperti CASA serta penjualan produk cross selling,” ungkapnya.
Sunarso menambahkan, satu tahun setelah terbentuk Holding Ultra Mikro (UMi) pada pertengahan September 2021 lalu, BRI sebagai induk, bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terbukti berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempercepat inklusi keuangan.
“Hingga akhir Agustus 2022 tercatat jumlah nasabah yang telah diintegrasikan ketiga entitas Holding UMi telah mencapai 23,5 juta nasabah dengan total outstanding pembiayaan mencapai sebesar Rp.183,9 triliun. Tak hanya dari sisi pembiayaan, hingga Agustus 2022 integrasi layanan ketiga entitas atau co-location melalui Gerai Senyum sudah mencapai 1.003 lokasi, dari target awal sebanyak 978 lokasi,” jelasnya.
Disamping itu, BRI berhasil menaikkelaskan 1,8 juta nasabah KUR Mikro ke Komersial di tahun 2021 dan di tahun 2022 diprediksikan nasabah yang berhasil dinaikkelaskan mencapai 2,2 juta nasabah.
Kedua, lanjut sunarso, BRI memiliki modal yang cukup untuk mendukung pertumbuhan bisnis ke depan. Hingga akhir Juni 2022 CAR BRI berada diatas rata-rata industri atau dikisaran 25 persen.
Ketiga, disiplin menjaga likuiditas yang optimum dengan fokus pada dana murah (CASA). Fokus BRI pada CASA dan Cost of Fund menjadikan rasio CASA BRI tercatat tertinggi dan COF terendah sepanjang sejarah.
Salah satu faktor pendukung optimisme BRI tersebut yakni melalui Hybrid Bank, dimana perseroan menyatukan layanan fisik dengan layanan digital yang dimiliki.
Kekuatan utama BRI tersebut diantaranya jaringan fisik yang tersebar luas di seluruh Indonesia dengan dukungan lebih dari 8800 jaringan kantor, 220 ribu jaringan e-channel dan 560 ribu Agen BRILink, 37 ribu loan officer yang juga berperan sebagai financial advisor bagi nasabah serta digital capabilities BRI dengan dukungan digital business process seperti BRISPOT.
Layanan digital banking BRI juga terus dikembangkan untuk memberikan kemudahan kepada nasabah dan salah satu layanan unggulan digital banking BRI adalah Super Apps BRImo. Hingga akhir Agustus 2022 tercatat pengguna BRImo sudah tembus 20 juta user, dengan volume transaksi mencapai Rp1.567 triliun atau tumbuh 117% yoy.
Sunarso menambahkan bahwa melalui strategi dan inisiatif tersebut serta didukung pengelolaan modal yang baik, pihaknya optimistis BRI akan mampu untuk terus create value dan memberikan return yang optimal kepada pemegang saham.
Dalam 3-4 tahun kedepan, BRI memiliki potensi untuk membagikan dividen payout ratio lebih tinggi dari kondisi normal, sebagai contoh tahun 2022, BRI membayarkan 85% dari Net Profit tahun 2021 kepada shareholders sebagai dividen.