Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dodi Esvandi
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Sejumlah pelaku industri aviasi Tanah Air menilai Bandara Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara berpotensi besar menjadi hub atau bandara penghubung internasional di Asia Tenggara.
CEO Indonesia AirAsia, Veranita Yosephine Sinaga mengatakan, Bandara Kualanamu berada di lokasi yang sangat tepat untuk menjadi international hub.
Ia meyakini Bandara Kualanamu berpotensi menjadi hub internasional berikutnya setelah Singapura dan Kuala Lumpur yang selama ini telah menjadi hub utama di kawasan Asia Tenggara.
Baca juga: Incar 65 Juta Penumpang, Kualanamu Ingin Saingi Changi dan Kuala Lumpur Sebagai Bandara Penghubung
“Saatnya Indonesia balancing the sheet dengan bandara-bandara di kawasan sekitarnya dan Indonesia AirAsia dengan senang hati mendukung Kualanamu menjadi international hub. Selama ini Indonesia AirAsia telah menghubungkan Kualanamu dengan berbagai destinasi internasional di Malaysia, Singapura dan Thailand. Selanjutnya kami akan menyasar potensi pengembangan ke pasar internasional lainnya.” kata Veranita saat menjadi pembicara dalam acara National Seminar on Kualanamu as an International Hub in ASEAN:Challenges and Realization, di Medan, Selasa (20/9/2022).
Vera menilai sekarang saat yang tepat bagi Kualanamu menjadi hub internasional.
Pasalnya, saat ini sudah banyak negara yang membuka perbatasan dan mengizinkan warganya bepergian ke luar negeri.
Vera juga mengatakan untuk mewujudkan Bandara Kualanamu menjadi international hub, diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak.
Indonesia AirAsia kata dia, siap mendukung Angkasa Pura Aviasi mewujudkan visinya bersama semua stakeholder penerbangan di Bandara Kualanamu.
Presiden Direktur PT Lion Group Indonesia Daniel Putut Kuncoro mengungkapkan Kualanamu sudah menjadi salah satu bandara yang melayani jemaah umrah ke Arab Saudi.
Ini menjadi bukti bahwa sebenarnya Kualanamu mempunyai kemampuan dan kapasitas menjadi international hub.
Baca juga: Incar 65 Juta Penumpang, Kualanamu Ingin Saingi Changi dan Kuala Lumpur Sebagai Bandara Penghubung
Sedangkan Presiden Direktur Garuda Indonesia untuk wilayah Sumatera, Ngakan Putu Septigraha mengatakan, tantangan yang dihadapi Medan dan Bandara Kualanamu untuk bisa menarik warga asing masuk ke Indonesia adalah menyiapkan infrastruktur yang baik di dalam bandara itu sendiri.
Infrastruktur tersebut bisa dari sisi keamanan dan kenyamanan, yang menurut Ngakan dua hal itu sudah menjangkau banyak aspek.
“Dari Garuda, bagaimana pihak airport atau bandara itu sendiri menyiapkan infrastrukturnya itu baik. Dari sisi safety maupun dari kenyamanan buat pelanggan atau customer, itu saja,” kata Ngakan.
“Karena hal itu sudah bisa menjangkau mulai dari aspek kebersihan, kenyamanan, serta fasilitas pendukung lain. Misalnya baggage conveyor dalam kondisi baik, serta alur penumpang atau alur customer itu bisa diatur, atau bisa ditata lebih baik lagi. Saya rasa bagi kami itu sangat bisa membantu untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan kami,” tuturnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, jumlah penumpang pesawat dan kargo terus meningkat dibandingkan sebelum pandemi Covid-19.
Baca juga: Angkasa Pura Aviasi Targetkan Kualanamu Jadi Bandara Penghubung Wilayah Barat
Ini menjadi kesempatan baik bagi Bandara Kualanamu untuk menjadi international hub bisa segera diwujudkan.
"Peningkatan pelayanan serta menangkap peluang yang ada harus dilakukan dengan kolaborasi dan kerja sama dari seluruh stakeholder penerbangan domestik dan internasional. Kerja sama yang sudah dilakukan PT Angkasa Pura II dengan GMR serta stakeholder lain akan mewujudkan kolaborasi tersebut dan memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional dan juga pariwisata,” ujarnya.