Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten, diyakini akan berdampak positif pada sektor pariwisata di Provinsi Banten, terutama destinasi wisata yang berada di wilayah selatan seperti Pandeglang dan Lebak.
"Jika pembangunan jalan tol tersebut telah rampung akan berdampak secara signifikan pada pembangunan destinasi wisata, terutama yang berada di wilayah selatan, seperti Situ Cinoncang Lebak, Pantai Tanjung Layar Sawarna dan Tanjung Lesung Pandeglang serta lainnya," kata Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Banten Al Hamidi, Selasa, 27 September 2022.
Terkait dengan pengembangan sektor pariwisata, Dia menyatakan, hal tersebut telah tertuang dalam Rencana Induk Strategis Pengembangan, diantaranya yakni akan melakukan penataan objek wisata yang ada di daerah itu.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Dorong Penggunaan Kendaraan Listrik di Berbagai Destinasi Pariwisata
"Kita lakukan penataan pariwisata rintisan, kurang lebih 1.700 objek wisata umum (pantai, alam dan sebagainya) serta wisata religi ada 221 objek. Dari seluruh objek yang ada yang sudah terkelola dengan baik kisaran 1.000 tempat," katanya.
Berdasar data aplikasi SIMPARDA Dinas Pariwisata, kata dia, tingkat kunjungan wisatawan ke Banten pada 2021 sebanyak 10.643.466, sedangkan sampai pasca Lebaran 2022 jumlah pengunjung yang datang 18.700.063 atau terjadi peningkatan hampir dua kali lipat.
Jika pembangunan Jalan Tol Serang-Pandeglang telah selesai, lanjut dia, bisa meningkatkan kunjungan wisatawan dua hingga tiga kali lipat, terutama pada objek wisata yang berada di wilayah selatan tersebut.
Alasannya, jarak tempuh menunju berbagai destinasi menjadi lebih lancar, dan ini akan mendorong animo untuk mengunjungi objek wisata, terutama yang berada di Lebak dan Pandeglang meningkat.
Pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang ditargetkan tuntas pada 2024. Jalan Tol Serang-Panimbang akan melintasi beberapa kabupaten di Provinsi Banten seperti Kabupaten dan Kota Serang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Pandeglang yang diharapkan semakin meningkatkan perekonomian masyarakat, baik dari sektor industri, barang, dan jasa.
Ini karena ruas tol tersebut akan langsung tersambung dengan Jaringan Tol Trans Jawa melalui Tol Jakarta - Merak, termasuk mendukung akses menuju kawasan pariwisata Banten dan sekitarnya, seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung dan Taman Nasional Ujung Kulon.
Baca juga: Asosiasi Pengusaha Taman Rekreasi Adopsi Teknologi Digital untuk Pulihkan Sektor Pariwisata
Seperti yang diketahui, PT Wijaya Karya Serang Panimbang - WSP merupakan anak usaha dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - WIKA adalah Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang melakukan pembangunan & pengoperasian Jalan Tol. Dengan total panjang mencapai 83,67 kilometer.
Jalan Tol Serang-Panimbang terdiri dari tiga Seksi. Seksi 1 sepanjang 26,5 Km menghubungkan Serang – Rangkasbitung telah beroperasi sejak November 2021.
Kemudian Seksi 2 sepanjang 24,17 Km menghubungkan Rangkasbitung – Cileles dengan progres konstruksi telah mencapai 33,60 persen per-Agustus 2022.
Untuk Seksi 3 yang pembangunan-nya merupakan Porsi Pemerintah melalui skema VGF (Viability Gap Fund) sepanjang 33 Km menghubungkan Cileles – Panimbang telah melaksanakan groundbreaking pada Senin 08 Agustus 2022 lalu dan sedang dalam tahap awal konstruksi.
Kehadiran Jalan Tol dapat memberikan kemudahan dan efisiensi waktu perjalanan dari Jakarta menuju Tanjung Lesung yang sebelumnya membutuhkan waktu tempuh sekitar 4 - 5 jam, nantinya hanya menjadi sekitar 2 - 3 jam.
Baca juga: Jokowi: Tantangan Global Sektor Pariwisata Masih Banyak
Hal ini menjadi penting karena meningkatkan konektivitas antara DKI Jakarta dan Provinsi Banten.