News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Target Produksi Minyak 1 Juta Barel di 2030, SKK Migas Dorong Kerjasama Stakeholder di Ajang NSF

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SKK Migas mengajak seluruh stakeholder seperti Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan pemangku kepentingan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yakin dapat memenuhi target nasional produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada 2030.

Untuk mencapai target tersebut, SKK Migas mengajak seluruh stakeholder seperti Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan pemangku kepentingan untuk tetap menjalin sinergi dan koordinasi.

Salah satu agenda pertemuan stakeholder yang akan segera digelar SKK Migas adalah Northern Sumatra Forum (NSF) pada 27-28 Oktober 2022 di Medan, Sumatra Utara.

Baca juga: Jaga Ketahanan Energi, Subholding Gas Pertamina Salurkan Gas Bumi ke Wilayah Kerja Rokan

Kepala Perwakilan SKK Migas Sumatra Bagian Utara, Rikky Rahmat Firdaus mengatakan, NSF merupakan ajang pertemuan tahunan para pemangku kepentingan di industri migas, khususnya di wilayah Sumatera bagian Utara (Sumbagut).

Salah satu acara penting pada NSF 2022 ini adalah pertemuan pimpinan daerah dengan para pimpinan KKKS Wilayah Sumbagut dalam bentuk CEO Forum yang akan membahas kondisi hulu migas di wilayah Aceh, Sumut, Sumbar, Riau dan Kepri saat ini.

Agenda tersebut sekaligus membahas rencana kerja eksplorasi dan eksploitasi hulu migas di wilayah Sumbagut tahun 2023.

Di samping itu, akan dilaksanakan juga sinergi dengan BUMN dan Perusahaan Hak Guna Usaha (HGU) agar penyiapan lokasi untuk sumur-sumur pengeboran bisa berjalan cepat dan sesuai target.

Sehingga target produksi yang ditetapkan Pemerintah dapat tercapai.

“Dalam mencapai Visi Hulu Migas di tahun 2030 yaitu 1 juta BOPD dan 12.000 BSCFD diperlukan kegiatan seperti kegiatan pengeboran yang masif dan agresif," ucap Rikky dalam keterangannya, Sabtu (15/10/2022).

"Di tahun 2022 jumlah target pengeboran sebanyak 890 sumur pengembangan dan 51 sumur eksplorasi di mana sebesar kurang lebih 60 persen berada di wilayah Sumbagut,” sambungnya.

Baca juga: Dukung Transisi Green Energy, Pertamina Kenalkan Solar Panel Kepada Siswa SMA Balikpapan

Menurut Rikky, jumlah pengeboran ini akan terus bertambah setiap tahunnya untuk pencapaian visi di tahun 2030 dan tentunya kegiatan pengeboran-pengeboran tersebut membutuhkan dukungan pemangku kepentingan di daerah agar prosesnya berjalan dengan lancar.

Ajang pertemuan yang akan digelar kedua kalinya ini juga akan menghadirkan Menteri BUMN Erik Tohir dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang juga Ketua ADPMET (Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan).

Dua tokoh yang berperan penting di sektor Migas ini akan menyampaikan sinergitas industri Hulu Migas dengan pemerintah daerah dan sinergitas industri Hulu Migas dengan BUMN dalam mewujudkan ketahanan energi dan kelancaran operasional untuk keberhasilan visi hulu migas 2030.

"Dengan mengangkat tema semangat kebangsaan dan momen sejarah Sumpah Pemuda di 2nd NSF, diharapkan bisa menjadi momen bagi pejuang satu juta barel hulu migas mengembalikan kejayaan migas bersama stakeholder pusat dan daerah," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini