News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berencana IPO, Perusahaan Perdagangan Komputer Kembangkan Aplikasi Kesehatan dan Pendidikan

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PT Techno9 Indonesia akan melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan membidik dana segar dari aksi korporasi ini hingga Rp38, 88 miliar.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Techno9 Indonesia akan melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan komputer, akan melepas sebanyak-banyaknya 432 juta saham baru atau 20,03 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO dengan nilai nominal Rp 10 per saham.

Perseroan mematok harga saham IPO dikisaran Rp 70-90 per saham, sehingga perseroan bakal mengantongi dana segar Rp 30,24 miliar sampai dengan Rp38,88 miliar.

Baca juga: Pengamat Beberkan Prospek IPO Blibli di Tengah Ancaman Resesi

Sebelum melakukan aksi koorporasi tersebut, perseroan mengembangkan aplikasi kesehatan dan pendidikan. 

Direktur IT PT Techno9 Indonesia Irwan Dharma Kusuma mengatakan, aplikasi tersebut sejalan dengan tujuan negara dalam rangka meningkatkan kesehatan dan mencerdaskan kehidupan masyarakat.

“Aplikasi tersebut telah terintegrasi sehingga akan memberikan kemudahan dan transparansi kepada masyarakat,” ujar Irwan dalam keterangannya, Sabtu (22/10/2022). 

Menurut Irwan, pihaknya saat ini sudah melakukan pemasaran dan beberapa rumah sakit dan sekolah sudah menyatakan ketertarikannya.

“Mereka sudah mulai minta kami melakukan demo produk aplikasi tersebut,” katanya.

Untuk aplikasi kesehatan, kata Irwan, pangsa pasarnya adalah rumah sakit menengah, menengah ke bawah dan klinik.

Baca juga: Siap IPO, Emiten Kesehatan Ini Bidik Dana Segar Rp 287 Miliar

"Kami sudah mulai melakukan pemasaran, meski aplikasi tersebut akan diluncurkan pada 2023. Penjualan aplikasi tersebut nantinya dengan cara paket antara hardware dan pemeliharaan," paparnya. 

Sedangkan sistem pembayarannya adalah dihitung sesuai kuitansi atau invoice pasien yang tercetak, sehingga pelanggan tidak terbebani dengan biaya investasi awal yang cukup besar.

Sementara itu pangsa pasar lembaga pendidikan adalah sekolah dan universitas yang berguna sebagai sarana berbagi informasi antara siswa, orang tua maupun lembaga Pendidikan.

Irwan optimistis aplikasi yang akan diluncurkan tersebut akan memiliki prospek yang baik, karena bidang kesehatan dan pendidikan adalah dua hal yang paling penting dalam pembentukan manusia yang berkualitas.

 “Apalagi pemerintah telah memberikan anggaran yang besar terhadap bidang kesehatan dan pendidikan,” ujar Irwan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini