TRIBUNNEWS.COM – Rusia menuding rezim Kiev akan mendiskreditkan Angkatan Bersenjata Rusia dan menuduh Rusia membunuh non-kombatan.
Ukraina dituduh sedang mempersiapkan provokasi oleh tembakan tentara bayaran mereka terhadap warga sipil di Wilayah Kharkov.
"Rezim Kiev sedang mempersiapkan provokasi berdarah dengan kematian warganya dengan tujuan menuduh Federasi Rusia melakukan kejahatan perang.
Pada 24 Oktober, satu unit tentara bayaran asing akan menembaki titik kerumunan warga sipil dari artileri di kota Volchansk dari Wilayah Kharkov selama distribusi bantuan makanan," kata seorang ofisial Rusia seperti disebut Russia Today.
Baca juga: Pemerintah Inggris Cabut Lisensi Siaran Berita Russia Today
Tindakan teroris itu direncanakan oleh rezim Kiev untuk mendiskreditkan Angkatan Bersenjata Rusia dan menuduh Rusia membunuh non-kombatan.
Sebelumnya, dua warga sipil tewas dan sejumlah lainnya cedera dalam serangan Ukraina di kota Rusia Shebekino di Wilayah Belgorod, yang berbatasan dengan Ukraina, kata Gubernur Vyacheslav Gladkov, Sabtu.
“Menurut data yang dikonfirmasi dari Kementerian Situasi Darurat, dua warga sipil telah tewas,” tulisnya di Telegram.
Sebelumnya pada hari itu, Gladkov melaporkan bahwa sebelas orang terluka dalam penembakan itu, empat di antaranya terluka parah.
Menurut Komite Investigasi Rusia, salah satu dari mereka yang tewas adalah anak di bawah umur.
Kemudian, Andrey Ikonnikov, menteri kesehatan kawasan itu, mengklarifikasi laporan tersebut, dengan mengatakan bahwa serangan itu telah menghantam total 14 orang.
"Dua dari mereka, sayangnya, meninggal sebelum kedatangan ambulans," katanya, menambahkan bahwa korban tewas termasuk seorang pria yang tidak disebutkan namanya dan seorang anak berusia 14 tahun.
Gubernur mengatakan bahwa serangan Ukraina juga mengakibatkan pemadaman yang mempengaruhi hampir 15.000 penduduk setempat, menambahkan bahwa akan memakan waktu beberapa jam untuk memulihkan pasokan listrik.
Gladkov juga mencatat bahwa “fasilitas sipil rusak”, menambahkan bahwa semua korban dirawat oleh layanan medis.
Baca juga: Ukraina Dilanda Pemadaman Listrik Massal akibat Tembakan Rudal Rusia
Setelah Rusia memulai operasi militernya di Ukraina pada akhir Februari, pasukan Kiev telah berulang kali menembaki dan meluncurkan drone terhadap sasaran sipil dan militer di Wilayah Belgorod.
Pada hari Jumat, serangan Ukraina menghancurkan sebuah sekolah, taman kanak-kanak dan beberapa rumah pribadi di daerah tersebut.
Pada hari Rabu, Presiden Vladimir Putin memberlakukan darurat militer di empat bekas wilayah Ukraina sambil memperkenalkan "tingkat tindakan sedang" di sejumlah bagian Rusia Barat, termasuk Wilayah Belgorod.
Rezim siaga baru memberi pejabat daerah otoritas tambahan untuk memastikan keamanan dan bereaksi lebih cepat terhadap keadaan darurat apa pun.