Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mega proyek Ibu Kota Negara (IKN) seharusnya sudah memasuki tahapan pembangunan pada tahun ini. Namun beredar kabar, pengembangan proyek strategis nasional tersebut masih kesulitan untuk mendapatkan investor.
Padahal, Pemerintah telah mengungkapkan bakal memberikan sejumlah insentif fiskal maupun nonfiskal bagi pihak swasta yang akan berinvestasi.
Ada yang beranggapan bahwa swasta enggan berinvestasi di IKN karena dinilai kurang menjanjikan.
Terlebih pada tahun depan global bakal mengalami resesi. Sehingga para calon investor tentunya lebih selektif dalam memilih proyek-proyek atau investasi.
Baca juga: Jaga Keuangan Negara di Tengah Ancaman Resesi, Faisal Basri Minta Pemerintah Tunda Pembangunan IKN
Adanya hal tersebut, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Maritim, Investasi dan Hubungan Luar Negeri, Shinta Kamdani memberikan tanggapannya.
Menurut Shinta, para pengusaha masih melihat adanya potensi besar untuk berinvestasi di IKN.
Terutama investasi yang berkaitan dengan sektor hijau atau berkelanjutan (Sustainable).
"Presiden telah mengatakan IKN itu Future Smart Forest City, ini maksudnya smart city," papar Shinta di Jakarta, Selasa (25/10/2022).
"Jadi bukan sembarang (investor) yang membangun Ibu Kota, tapi membangun Ibu Kota dengan teknologi Smart City. Isu lingkungan dan berkelanjutan sejalan. Ini (berkaitan dengan) investasi berkelanjutan," sambungnya.
Dengan menegaskan konsep yang berkelanjutan dan environmental friendly, Shinta meyakini masih banyak para pengusaha atau investor yang teratrik.
"Selama kita bisa men-justify ini, saya rasa investor akan mau kalau kita fokus investasi berkelanjutan. Dan ini saya pikir arahnya lebih (diminati) ke teknologi," pungkasnya.
Sebelumnya, Ekonom Senior sekaligus Direktur Eksekutif Segara Institute, Piter Abdullah mengatakan, proyek IKN dinilai sangat menjanjikan dan terdapat banyak peluang investasi yang menarik.
Baca juga: Tarik Investor Tanamkan Modal di IKN, Pemerintah Tawarkan Insentif, Apa Kata Ekonom?
Namun pada tahap awal, memang tidak bisa mengharapkan investor swasta untuk bergerak masuk terlebih dahulu.