News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menko Luhut Yakin Target Ekspor 4,3 Juta Ton Dapat Tercapai Jika Kementerian dan Lembaga Bersinergi

Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menetapkan program prioritas revitalisasi tambak, akselarasi produksi dan ekspor udang melalui Crash Program.

Menurutnya, program tersebut dibuat untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi melalui kementerian dan lembaga dalam kebangkitan industri udang nasional.

Hal itu disampaikan dalam acara National Shrimp Action Forum dengan tema Revitalisasi, Akselerasi, Investasi dan Sinergi untuk Kebangkitan Industri Udang Nasional, di Jakarta, Rabu (26/10/2022).

"Kita telah memiliki konsep dan rencana yang bagus-bagus, tinggal perkuat komitmen impelementasi programnya, sebagai mana yang sudah disepakati dalam Crash program. Kegiatan prioritas agar dapat dijalankan secara optimal dengan sumberdaya yang tersedia," ujar Luhut.

Baca juga: Didorong Penjualan Ekspor Udang, Sekar Bumi Catatkan Laba Rp 29,7 Miliar

Dikatakan Luhut, pemerintah perlu dukungan oleh berbagai pihak di antaranya perbankan, institusi penegak hukum, akademisi dan pemerintah daerah untuk mendukung industrialisasi udang nasional.

"Sehingga kegiatan usaha dapat secara produktif dijalankan, terbangun iklim usaha yang kondusif untuk investasi Udang nasional," kata dia.

Adapun Plt Deputi Koordinasi Sumber Daya Maritim, Mochamad Firman mengatakan, Crash Program berlaku selama tiga tahun.

Program tersebut digunakan untuk mencapai target sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM).

Terlebih, pemerintah menargetkan nilai ekspor komoditi Udang tumbuh 250 persen di tahun 2024.

"Dari sisi ekspor kita diberikan target yang cukup berat, dimana kita harus bisa tumbuh 250 persen. Kita harus bisa menumbuhkan ekspor nya hingga 4,3 juta ton di akhir tahun 2024," ujar Firman.

Terakhir, Firman mengaku pihaknya optimis bakal mencapai target seiring berjalannya sinergitas dari kementerian dan lembaga.

"Saya kira, kalau dibilang berat. Tetapi kita optimis selama kita bisa bergerak bersama, kita kompak sesuai arahan Menko Marves, kita harus kerja integrasi. Kita akan memonitoring secara ketat," tutur dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini