Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terlahir dari keluarga kurang mampu dan kehilangan sosok sang ibu sejak kecil, tidak membuat Saefulloh patah semangat meraih cita-citanya.
Sebagai seorang anak yatim, Ipul, panggilan akrabnya, dibesarkan hanya dengan kasih sayang seorang ayah, Sarmun, yang sehari-hari bekerja sebagai tukang potong kain pada satu usaha konveksi tidak jauh dari tempat mereka tinggal.
Hal inilah yang membuat Ipul belajar dari keadaan, ia mencoba untuk menjadi anak yang mandiri dan bertekad untuk membalas apa yang telah ayahnya berikan padanya.
"Ibu Ipul meninggal pas Ipul masih sekolah, jadi hanya Bapak yang Ipul punya sekarang. Sejak Ibu meninggal, Bapak berusaha menjadi ayah sekaligus Ibu buat Ipul," kata Ipul, saat ditemui Tribunnews di rumahnya, Minggu (30/10/2022) sore.
Hari berganti hari, Ipul pun tumbuh menjadi pemuda yang riang dan tampak tidak kekurangan kasih sayang, meskipun hanya dibesarkan oleh seorang ayah.
Di usia remaja, Ipul mulai fokus mencari jati diri dan menyusun impian serta cita-citanya.
Harapannya tidak aneh, hanya ingin membahagiakan sang ayah kelak di masa tua, sama seperti harapan anak-anak lainnya.
Setelah menamatkan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Jakarta, Ipul berharap dapat melanjutkan studinya ke bangku perguruan tinggi.
Namun apa daya, sang ayah tidak mampu untuk membiayai dirinya untuk bisa kuliah.
Baca juga: SPBU Vivo Mulai Jual BBM Setara Pertalite, Apa Tanggapan Driver Ojol?
Mengetahui sang ayah tidak mampu untuk membiayai kuliahnya, ia sempat mengurungkan niatnya itu.
Diam-diam, Ipul putar otak agar tetap bisa berkuliah tanpa harus menyusahkan satu-satunya orang tua yang ia miliki.
Setelah jeda cukup lama lulus sekolah namun tidak melanjutkan kuliah maupun bekerja, Ipul akhirnya 'berjodoh' dengan Gojek.
Baca juga: Gandeng BPJS Ketenagakerjaan, inDriver Fasilitasi Driver Ojol dengan Program JKN dan JKM
Karena pada pertengahan 2019, tepatnya bulan Juni, Ipul akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan layanan transportasi berbasis online ini sebagai seorang 'mitra'.
Saat itu, Gojek memang tengah banyak diperbincangkan publik karena kemunculannya dianggap sebagai solusi alternatif dalam mengatasi kemacetan ibu kota yang kian parah.
Mencoba peruntungannya untuk bekerja sebagai mitra Gojek sebelum berkuliah, Ipul pun berharap pekerjaannya ini lancar dan mampu menghasilkan rezeki yang cukup demi menunjang kebutuhan hidupnya dan sang ayah, serta membiayai kuliahnya kelak.
Karena menurutnya, saat itu pendapatan yang bisa diperoleh dari menjadi mitra Gojek ini cukup menggiurkan baginya.
Baca juga: Tarif Ojol Resmi Naik, Ini Curhat Para Mitra Pengemudi di Lapangan
"Ipul gabung Gojek dari Juni tahun 2019, mau kuliah dulu tapi bingung nggak punya biaya, akhirnya tahan dulu. Nah akhirnya Ipul memutuskan untuk ikut jadi mitra Gojek karena dulu Gojek kan pendapatannya lebih besar dari karyawan-karyawan kantor," jelas Ipul, sambil sesekali menyeka keringatnya.
Ia menyemangati dirinya sendiri bahwa jika fokus bekerja mencari penumpang dan disiplin dalam mengatur waktu, maka 'tiada usaha yang mengkhianati hasil', pundi-pundi uang pun akan diperolehnya demi bisa mengejar cita-citanya.
"Makanya Ipul putuskan kerja di Gojek dulu deh sambil nyari buat bayar kuliah gitu, tapi ternyata kerjanya sampai sekarang (jadi mitra Gojek), yang penting prinsipnya ya Ipul kerja keras dan disiplin aja biar bisa kumpul uang kuliahnya saat itu," papar Ipul.
Mengetahui anaknya bekerja sebagai mitra Gojek, sang ayah pun sempat merasa sedih karena tidak mampu mewujudkan harapan anaknya untuk berkuliah.
Namun saat itu Ipul berusaha membesarkan hati sang ayah dan mengatakan bahwa pekerjaan ini ia lakukan untuk mengurangi beban keluarga.
Dia berusaha meyakinkan sang ayah kalau Tuhan selalu bersama hamba-Nya yang sabar dan selalu berikhtiar.
Mendengar apa yang disampaikan Ipul, sang ayah pun mengaku bangga dan berdoa semoga apa yang dicita-citakan anaknya itu tercapai suatu saat nanti.
"Bapak saat itu sedih sih, karena merasa tidak mampu menyekolahkan Ipul sampai (perguruan) tinggi, tapi Ipul berusaha meyakinkan Bapak 'kalau kita sabar dan selalu ikhtiar (usaha), pasti Allah SWT kasih jalan ke kita'," tutur Ipul.
Setelah 3 bulan bergabung menjadi mitra Gojek, Ipul pun akhirnya bisa mengumpulkan uang untuk memulai pendidikannya sebagai seorang mahasiswa.
Ia memutuskan mengambil kuliah diploma III (DIII) di salah satu kampus kawasan Palmerah, Jakarta Barat.
Uang yang ia peroleh dari bekerja sebagai mitra Gojek disebut cukup untuk membiayai uang kuliahnya sebesar Rp 2,8 juta per semester atau setiap 6 bulan.
Karena tiap bulan, kata dia, rata-rata uang yang diterimanya dari bermitra bersama Gojek mencapai sekitar Rp 4 jutaan.
Sehingga ia menilai angka ini cukup untuk membiayai uang kuliahnya, kebutuhan sehari-hari dirinya dan sang ayah serta sedikit tabungan.
"Alhamdulillah, Ipul ambil kuliah di kampus kawasan Palmerah program Diploma III. Biasanya Ipul dapat per bulan dari Gojek itu sekitar Rp 3 hingga 4 jutaan, sedangkan bayar per semester itu Rp 2,8 juta, sisanya ya buat tambahan makan sehari-hari Ipul sama Bapak dan ditabung, biar Bapak nanti nggak terlalu kerja keras," jelas Ipul.
Ia mengaku sistem kerja Gojek yang fleksibel membuatnya dapat menyesuaikan dengan waktu yang ia miliki setelah selesai kuliah.
Saat masih berkuliah pada 2020 awal, ia merasa tidak kesulitan membagi waktu antara kuliah dan bekerja.
"Sistem kerjanya enak di Gojek, nggak kayak kerja di kantoran. Kalau kerja di kantor kan harus tepat waktu dan lanjut sampai sore misalnya. Kalau di Gojek kan bebas jam berapa aja bisa, enak jadinya bisa menyesuaikan sama jam kuliah yang kosong," kata Ipul.
Kendati flexible, menurut Ipul, biasanya dirinya mengambil order penumpang pada pagi dan sore hari saja.
Hal itu karena pada dua momen tersebut, jumlah order biasanya melonjak dibandingkan siang hari dan momentumnya bertepatan dengan masyarakat yang berangkat kerja maupun pulang kerja.
Terlebih di era new normal pandemi virus corona (Covid-19) seperti saat ini, ketika banyak pekerja kantor mulai kembali mencoba bekerja di kantor atau Work From Office (WFO).
"Tapi kalau di Gojek itu, kalau kita keluarnya siang, dapat orderannya susah, lama. Lebih bagus pagi dan sore kalau mau dapat penumpang banyak, karena kan jam berangkat kerja dan pulang kerja. Apalagi sekarang banyak yang udah mulai masuk kantor ya," tegas Ipul.
Saat ini, Ipul baru saja menyelesaikan pendidikan DIII dan usianya kini telah memasuki 24 tahun.
Namun ia memutuskan untuk sementara waktu tetap fokus menjadi mitra Gojek sambil berwirausaha dan menunggu panggilan kerja lainnya.
Baca juga: Survei Polling Institute: Mayoritas Driver Ojol Setuju Tarif Naik tapi Lebih Pilih Banjir Order
Ia mengaku tidak masalah jika tetap bekerja sebagai mitra Gojek, karena selama ini impiannya untuk bisa kuliah turut diwujudkan pula melalui peran Gojek dalam menopang perekonomiannya.
Sejak 2019 hingga kini, dirinya tidak perlu meminta uang jajan kepada sang ayah, dan tentunya pekerjaan ini meringankan beban yang sebelumnya dirasakan oleh ayahnya.
Ipul pun tidak pernah lupa untuk selalu bersyukur terhadap apa yang dimilikinya saat ini.
Dia mengakui bahwa perekonomiannya kini membaik setelah bergabung sebagai mitra Gojek.
Meskipun pekerjaan ini membuatnya harus bekerja di bawah terik sinar matahari, dinginnya udara hingga derasnya hujan.
Menurutnya, apapun pekerjaannya, akan ia jalani sepenuh hati jika itu halal dan memberikan dampak positif bagi dirinya dan sang ayah.
"Ipul masih cari kerja yang cocok ya, tapi Ipul nggak masalah tetap jadi mitra Gojek meskipun nantinya udah punya kerjaan lain. Prinsipnya, selama pekerjaan itu halal buat Ipul dan Ipul bisa menjalankannya, ya Ipul kerjakan, insya Allah berkah buat Ipul dan ayah rezekinya," papar Ipul.
Menariknya, sebagai sosok yang masih muda, ia tampak memiliki pemikiran yang lebih dewasa dibandingkan pemuda lainnya.
Karena ada 3 hal yang selalu ia pegang dalam hidupnya agar bisa lancar dalam menjalani pekerjaannya saat ini, yakni selalu bersyukur, ikhlas dan meminta ridho sang ayah.
"Biar kerjanya lancar dan rezekinya juga lancar, jangan lupa selalu bersyukur, bekerja dengan ikhlas dan selalu meminta ridho orang tua, ridho Bapak, insya Allah pekerjaan kita dimudahkan Allah," pungkas Ipul.