Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Debat kedua Calon Ketua Umum BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) telah berlangsung di Ballroom Meruorah Hotel Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (4/11/2022) malam.
Debat ini sendiri dihadiri tiga kandidat yang dipastikan ikut berkompetisi pada Munas XVII HIPMI nanti.
Ketiga kandidat tersebut adalah, Wakil Ketua Umum (WKU) BPP HIPMI Akbar Himawan Buchari, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Bagas Adhadirgha, dan Ketua Bidang Keuangan Anggawira.
Ketiga kandidat ini beradu gagasan dalam melihat prospek dan juga tantangan serta peran kader HIPMI ke depan di tengah persaingan global yang demikian kompetitif.
Baca juga: Di Jawa Tengah, Calon Ketum BPP HIPMI Siapkan Akses Permodalan untuk Ekonomi Kreatif
Pada kesempatan itu, caketum Akbar Buchari menjelaskan soal pentingnya mendorong pertumbuhan investasi di Indonesia dalam membangun ekonomi negara.
Menurutnya, investasi modal dan sumber daya manusia (SDM) sebagai lokomotif pembangunan nasional, dapat membantu pemerintah dalam menyukseskan program-program nasional maupun lokal.
Ia pun berharap, pemerintah bisa melakukan intervensi yang lebih besar lagi dalam menjaga kondusifitas terhadap iklim usaha agar para investor mau berinvestasi di Indonesia, terutama di tahun politik nanti.
"Semakin banyak investasi atau penanaman modal yang dilakukan, maka akan semakin banyak pula bisnis-bisnis baru yang bermunculan, seperti pariwisata, transportasi, kuliner, perhotelan dan UMKM lainnya," kata Akbar saat acara debat, yang ditulis Minggu (6/11/2022).
Ia menyebut, konektivitas pembangunan infrastruktur dan pengembangan pariwisata akan berkembang pesat kalau akses buat para investor juga dibuka seluas-luasnya.
"Kesuksesan Pak Jokowi dalam membangun infrastruktur selama tujuh tahun terakhir, perlu didukung dengan investasi yang besar agar roda perekonomian terus bergerak maju dan rantai suplai efisien dalam industri dapat terbentuk lebih cepat dan matang," tuturnya.
Menurut Akbar, pemerintah tidak bisa membangun ekonomi sendiri tanpa melibatkan pengusaha didalamnya.
Dan pengusaha tidak akan bisa berinvestasi tanpa dukungan dan support yang besar dari pemerintah, lewat regulasi dan kemudahan pemberian ijin lainnya.
Akbar mencontohkan Labuan Bajo yang kini menjadi salah satu destinasi pariwisata paling ramai di Indonesia yang dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara setiap harinya.
Baca juga: Rakercab BPC HIPMI Jakbar: Industri Kreatif Bisa Jadi Andalan Pemulihan Ekonomi
"Kemajuan disini tak lepas dari kerjasama pemerintah dengan pengusaha dan masyarakat yang membuat daerah yang dulu kurang dikenal kini menjadi sangat terkenal, bahkan mendunia," sebutnya.
“Setelah berada di Labuan Bajo, saya yakin target Abang Menteri Sandiaga Uno untuk mencapai angka wisatawan 1,5 juta per tahun akan tercapai dengan program-program kemudahan investasi dan perizinan di bawah Kementerian Investasi, Bang Bahlil Lahadalia," sambungnya.
Di Labuan Bajo, kata Akbar, banyak sektor-sektor industri yang tumbuh akibat dari partisipasi pengusaha yang membangun usahanya di sektor perhotelan, transportasi, makanan dan jasa.
"Mereka juga banyak yang kader HIPMI, sudah berkonstribusi besar terhadap pendapatan asli daerah (PAD), membuka lapangan pekerjaan bagi warga lokal, serta mendorong pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat," jelas Akbar.
Lebih lanjut Ia mengatakan, Labuan Bajo bisa menjadi role model bagi daerah-daerah lain di Indonesia, terutama daerah-daerah baru yang potensi pariwisatanya besar, namun masih membutuhkan program akselerasi yang baik.
Baca juga: Hipmi PT UI dan Tim Pemenangan AHB Center Berkolaborasi Gelar Hipmi UI Talk
“Hal yang tidak kalah penting adalah capacity building untuk SDM kita karena industri ini banyak melibatkan interaksi antar-manusia. Harus dipastikan juga bahwa sustainable tourism dicontohkan oleh semua destinasi pariwisata super prioritas, lalu membangun infrastruktur penunjang bersifat inklusif sesuai konsep Acessible Tourism for All," paparnya.
Di sisi lain mengenai isu SDM, Akbar mendukung penuh pernyataan Presiden Jokowi, bahwa bonus demografi bukan beban ataupun bencana, tetapi harus disambut dengan optimisme.
Sebagai caketum HIPMI periode 2022-2025, Akbar berjanji, andaikan terpilih dan diberi amanah memimpin HIPMI, maka salah satu upaya yang akan dilakukan adalah dengan mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk terus melakukan perbaikan birokrasi.
Terutama yang berkaitan dengan perijinan usaha agar investasi bisa berjalan lancar sehingga dampaknya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama pengusaha lokal.
Ia juga akan mendorong pemerintah daerah untuk bisa memberikan stimulus terhadap dunia usaha supaya lebih berdaya saing, terutama para kader HIPMI agar bisa tumbuh dan menjadi mitra strategis pemerintah yang produktif dalam membangun bangsa dan negara.