News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cara Membangun Personal Branding yang Positif Lewat Media Sosial Menurut Praktisi

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi membangun personal branding. Membangun personal branding membutuhkan strategi baik dalam penyampaian isi konten maupun upaya memanfaatkan fitur pada platform media sosial.

Laporan Wartawan Tribunnews, Muhammad Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta semakin banyaknya pengguna internet dan media sosial memberikan peluang bagi setiap orang untuk sukses di era digital. Salah satu caranya yaitu dengan membangun citra diri atau personal branding. 

Namun, membangun personal branding tersebut tidak hanya sekadar tampil di dunia maya, tapi juga membutuhkan strategi baik dalam penyampaian isi konten maupun upaya memanfaatkan fitur pada platform media sosial.

Heny Tri Purnaningsih, Vice President - Direct Sales & Retail East Java Bali Nusra PT Indosat Tbk menjelaskan, personal branding merupakan suatu proses pembentukan persepsi pihak lain terhadap aspek yang dimiliki individu, mulai dari kepribadian, kemampuan, nilai, serta stimulus yang menghasilkan persepsi positif sebagai alat pemasaran.

Strategi yang dapat diterapkan di antaranya, mampu mengenal diri sendiri terkait kemampuan dan sikap, menentukan tujuan personal branding, membidik target atau pihak mana yang hendak disasar, serta membangun dan memperluas jaringan yang dimiliki.

Selama menjalani proses personal branding, warganet harus terus fokus akan pencapaian tujuannya, yakni untuk tetap mengenalkan potensi dan kemampuan unik yang dimiliki. Selain itu, pengenalan diri yang tepat sasaran dapat dimulai dari cakupan wilayah terkecil, semisal di kota atau daerah tempat tinggal. 

"Penyampaian pesan dalam kampanye personal branding juga harus jelas kontennya serta relevan dengan kondisi lokal atau daerah sasaran. Kampanye kemampuan diri juga bisa dioptimalkan dengan iklan lewat Facebook dan TikTok yang merupakan platform media sosial dengan pengguna terbesar," jelas Heny dalam webinar terkait membangun personal branding, dikutip, Senin (7/11/2022).

Baca juga: Manfaatkan Media Sosial untuk Bangun Personal Branding

Sementara itu, menurut Konten Kreator sekaligus Relawan TIK Provinsi Bali, I Wayan Adi Karnawa, dalam memanfaatkan media sosial untuk personal branding, warganet juga harus mengetahui karakteristik dari masing-masing platform media sosial, baik keunggulan maupun kekurangannya. 

Misalnya, Facebook unggul dalam jumlah pengguna namun terlalu heterogen sehingga informasi yang muncul sangat beragam, serta Twitter punya kelebihan dalam kecepatan mendistribusikan informasi, namun sayang ada keterbatasan dan pembatasan karakter hurufnya.

Baca juga: Tips Dari Pakar Soal Cara Membentuk Personal Branding Positif di Dunia Maya

"Setiap kita diharapkan bisa mengoptimalkan penggunaan perangkat digital utamanya perangkat lunak sebagai fitur proteksi dari serangan siber. Kita diharapkan mampu menyeleksi dan memverifikasi informasi yang didapatkan serta menggunakannya untuk kebaikan diri dan sesama," imbuh I Wayan.

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Alauddin Makassar sekaligus Relawan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Makassar, Muhammad Sahid menjelaskan, penggunaan bahasa yang baik dan benar sekaligus menarik merupakan hal yang penting dalam membangun personal branding.

Baca juga: Cara Membangun Personal Branding di LinkedIn Agar Dilirik oleh HRD

Karena itu, warganet harus terus melatih diri untuk meningkatkan kemampuan berbahasa, misalnya lewat menulis secara kreatif, menambah keahlian berbahasa asing, dan memperdalam riset kebudayaan terkait penggunaan bahasa lokal. 

"Dalam membangun image di media digital, gunakanlah bahasa yang menarik, namun tetap terlihat baik dan tidak menyalahi kaidah bahasa yang benar. Selain itu, perhatikan juga konsep budaya karena semua budaya dapat mengakses media digital, hindarilah menggunakan Bahasa yang kontroversial pada budaya tertentu," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini