Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham "BELI".
Penawaran Umum Saham Perdana (IPO/Initial Public Offering) Perseroan mencatatkan Harga Perdana mendekati batas atas rentang harga penawaran pada Rp 450 per saham.
Sebagian dana dari IPO ini akan digunakan sebagai pembayaran utang.
Baca juga: Blibli Resmi IPO di Bursa Efek Indonesia, Harga Perdana Rp 450 Per Saham
"Seperti yang tercantum pada prospektus kami, sebagian dana ini akan dipakai untuk pembayaran utang. Jadi, utang ini sendiri merupakan fasilitas pendanaan pembiayaan yang sebetulnya sudah ada sebelumnya," kata CFO & Co-founder Blibli Hendry saat media briefing, Selasa (8/11/2022).
Hendry menyebut mereka mendapatkan pendanaan dari dua bank, yaitu BTPN dan BCA.
Masing-masing bank menggelontorkan dana sebesar Rp 2,75 triliun.
"Pada saat kami melakukan perjanjian kredit, memang di situ ditulis bahwa pendanaan ini atau pembiayaan dari bank ini harus dibayar saat kami melakukan corporate action," ujarnya.
Hendry melihat pendanaan yang Blibli dapat ini merupakan kepercayaan dari pihak bank ke model bisnis mereka.
Kepercaya akan kemampuan Blibli melakukan pembayaran.
Baca juga: Ekonom Sebut Dana Segar IPO Bisa Jadi Modal Blibli Hadapi Ancaman Resesi
"Ini sebenernya sebuah sinyal bagi kami bahwa ada kepercayaan dari pihak lain terhadap model bisnis yang kami lakukan," kata Hendry.
Dengan total kapitalisasi pasar sebesar 3,4 miliar dolar AS atau setara Rp 53,3 triliun, Blibli merupakan satu-satunya internet-unicorn di Kawasan Asia Pasifik yang melantai di pasar modal sejak Mei 2022.
Blibli juga merupakan internet-unicorn terbesar kedua di Asia Pasifik yang melakukan IPO sepanjang 2022.
IPO ini juga menjadi yang terbesar kedua pada 2022 dan terbesar kelima sepanjang sejarah di Indonesia.