News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ekonom Senior Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,3 Persen di Kuartal IV-2022

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Eksekutif INDEF Tauhid Ahmad. Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 5,3 persen pada kuartal IV-2022 (year on year/yoy).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 5,3 persen pada kuartal IV-2022 (year on year/yoy).

Angka tersebut tumbuh melambat jika dibandingkan dengan kuartal III-2022 yang sebesar 5,72 persen (yoy).

Direktur Eksekutif Indef sekaligus Ekonom Senior, Tauhid Ahmad mengatakan, terdapat sejumlah alasan mengapa ekonomi Indonesia di kuartal IV-2022 tidak sebaik di kuartal sebelumnya.

Baca juga: Ekonom Nilai Pemerintah Perlu Kerja Ekstra Demi Pertumbuhan Ekonomi 5,3 Persen di 2023

Utamanya, inflasi harga konsumen yang masih cukup tinggi dan akan berlanjut hingga akhir tahun.

"Terjadi perlambatan imbas efek kenaikan harga konsumsi yang mulai terasa, inflasi tinggi dan akan berlanjut. Kami kira hal ini akan membuat ekonomi kuartal IV-2022 lebih rendah dari kuartal III-2022," ucap Tauhid Ahmad dalam analisanya, Selasa (8/11/2022).

Dirinya kembali mengatakan, perekonomian pada kuartal III-2022 dipengaruhi oleh faktor base year.

Sedangkan pada kuartal IV-2022, efek tersebut sudah menghilang.

Baca juga: Mendag Zulkifli Hasan: Kolaborasi Jadi Kunci Utama Hadapi Ancaman Resesi Ekonomi

"Pada periode kuartal IV-2022, best year effect sudah hilang, karena kuartal IV-2021 pertumbuhannya sudah di atas lima persen. Jadi, hal tersebut akan mengurangi (persentase lonjakkan) pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2022," jelas Tauhid.

Ia membeberkan tiga cara yang harus dilakukan Pemerintah supaya pertumbuhan ekonomi nasional tetap berada di atas ekspektasi.

Pertama, Pemerintah wajib mempercepat belanja modal dan belanja barang yang masih belum optimal. Kedua, Pemerintah harus menguatkan kinerja pasar domestik

Dan ketiga, Bank Indonesia harus gerak cepat melakukan penyesuaian suku bunga acuan Bank Indonesia secara moderat, dalam merespon kondisi yang terjadi.

Baca juga: Startup Diterpa Gelombang PHK, Ekonomi Digital Diprediksi Terus Tumbuh

"Penyesuaian suku bunga BI-7DRR sebenarnya memang sudah dilakukan, tapi terkadang telat," pungkasnya. 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini