"Kita tahu semua bahwa kondisi global dalam kondisi yang tidak baik-baik saja, tidak pernah terduga oleh semua orang, tidak ada yang pernah berpikir suatu saat akan terjadi pandemi," papar Bahlil.
Indonesia pun ikut terseok dihantam pandemi, bahkan ada pula masalah lainnya yang kini turut menjadi pembahasan global yakni invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina.
"Dan kemudian dilanjutkan dengan persoalan perang antara Ukraina dan Rusia," jelas Bahlil.
Khusus Indonesia, kata dia, telah terhantam sejak terjadinya perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS).
Sederet permasalahan geopolitik ini tentunya turut mendorong perekonomian global kian memburuk.
"Tapi bagi Indonesia, sesungguhnya kita sudah mendapat pukulan awal ketika terjadi perang dagang antara China dan Amerika. Kondisi geopolitik yang tidak menentu membuat dan memperparah kondisi ekonomi global," kata Bahlil.
Baca juga: Menkeu Was-was Memanasnya Konflik China-Taiwan Bikin Inflasi Naik
Terkait KTT G20 yang akan dimulai pada Selasa besok, sedianya akan dihadiri pula oleh Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, Perdana Menteri India Narendra Modi hingga Presiden China Xi Jinping.
Namun Presiden Rusia Vladimir Putin memutuskan untuk tidak hadir dan mengirimkan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov untuk menggantikannya.
Putin mengaku terlalu sibuk dan enggan membahas masalah keamanan dengan negara peserta G20.