TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan Indonesia surplus sebesar 5,67 miliar dolar AS, pada Oktober 2022.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan hal itu dalam konferensi pers BPS, Selasa (15/11/2022).
Dijelaskan, surplus neraca perdagangan sepanjang Oktober 2022 terjadi karena nilai ekspor lebih tinggi ketimbang impor.
Tercatat ekspor Indonesia pada Oktober 2022 sebesar 24,81 miliar dollar AS, dan impor mencapai 19,14 miliar dolar AS.
Capaian tersebut juga membuat Indonesia mencatat surplus ke-30 secara berturut-turut sejak Mei 2020.
"Neraca perdagangan Indonesia sampai dengan Oktober 2022 ini dilihat tren ke belakang membukukan surplus selama 30 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," ucap Setianto dalam konferensi pers BPS, Selasa (15/11/2022).
"Adapun kondisi ekspor-impor pada Oktober 2022 ini nilai ekspor kita 24,81 miliar dolar AS, dan impor kita sekitar 19,14 miliar dolar AS," sambungnya.
Ia menjelaskan, penyumbang ekspor terbesar dari komoditas nonmigas yakni lemak dan minyak hewan/nabati, bahan bakar mineral, besi dan baja.
Perkembangan impor pada Oktober 2022 tercatat menurun 3,4 persen secara bulanan (mtm) dan secara tahunan (yoy) meningkat sebesar 17,4 persen.
Impor komoditas non-migas terbesar yakni mesin dan peralatan mekanis, serta mesin dan perlengkapan elektronik.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Oktober 2022 mencapai 244,14 miliar dolar AS, atau naik 30,97 persen dibanding periode yang sama tahun 2021.
Sementara, nilai impor Indonesia secara kumulatif Januari–Oktober 2022 mencapai 198,62 miliar dolar AS, atau naik 27,72 persen dibanding periode yang sama tahun 2021.(Tribunnews.com/Bambang Ismoyo)