News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Analis: Pelemahan IHSG Menjadi Peluang Bagi Investor untuk Beli

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karyawan melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (30/8/2022). Analis pasar modal Hans Kwee mengatakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang konsolidasi cenderung melemah pekan ini, biarpun di awal pekan masih berpeluang menguat.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis pasar modal Hans Kwee mengatakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang konsolidasi cenderung melemah pekan ini, biarpun di awal pekan masih berpeluang menguat.

Hans Kwee memperkirakan, pergerakan support IHSG di level 6.847 sampai 6.956 dan resistance di level 7.128 sampai level 7.252.

Menurutnya, pelemahan IHSG bisa menjadi peluang bagi investor untuk melakukan beli saat melemah atau buy on weaknesss (BOW), karena indeks saham Indonesia biasanya kembali menguat di Desember.

Baca juga: IHSG Diprediksi Menguat Terbatas pada Perdagangan Hari Ini

"Pasar saham Indonesia cenderung negatif di bulan November, tapi positif di Desember. Ini membuka peluang BOW ketika terjadi koreksi," ujar dia melalui risetnya, Senin (21/11/2022).

Sementara dari pasar saham global, masih ada kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed dan bank sentral besar lainnya.

Kemudian, kekhawatiran terhadap inflasi yang tampaknya masih cukup tinggi di berbagai negara maju terutama di zona Eropa, sehingga sebagian besar bank sentral masih akan terus menaikkan suku bunga.

Selain itu, Hans menambahkan, investor juga khawatir terhadap diberlakukannya kembali lockdown atau penguncian di China akibat penyebaran virus Covid-19.

Baca juga: IHSG Akhir Pekan Menguat, GOTO Jadi Top Gainer

"Penguncian di China akibat Covid 19 menjadi sentimen negatif pasar keuangan," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini