News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Singapura Peringatkan Situs Web Palsu FTX yang Klaim Bisa Bantu Investor Tarik Dana Kripto

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi Singapura memperingatkan adanya situs web palsu yang menargetkan investor dari bursa kripto FTX yang bangkrut.

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
 

TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Kepolisian Singapura Sabtu (19/11/2022) lalu memperingatkan adanya situs web palsu yang menargetkan investor dari bursa kripto FTX yang bangkrut.

Situs web palsu mengklaim dapat membantu pengguna FTX memulihkan kerugian investasi mereka, yang terjadi setelah runtuhnya salah satu bursa kripto terbesar di dunia.

Melansir dari Channel News Asia, FTX mengajukan kebangkrutan pada 11 November, dan kemudian pendirinya Sam Bankman-Fried mengundurkan diri sebagai Chief Executive Officer (CEO).

Kebangkrutan FTX menyebabkan sekitar 1 juta pengguna dan investor di platformnya menghadapi kerugian miliaran dolar AS. '

Di antara pendukung utama FTX adalah perusahaan investasi negara Singapura Temasek, raksasa investasi Jepang SoftBank dan perusahaan modal ventura Sequoia, yang semuanya tercatat memberikan investasi ratusan juta dolar AS.

Menurut polisi, situs web palsu tersebut mengaku dihosting oleh Departemen Kehakiman AS dan meminta pelanggan FTX untuk masuk ke situs web tersebut dengan memasukan detail informasi akun mereka.

Kemudian, pelaku tindak kejahatan itu mengklaim bahwa pelanggan "dapat menarik dana mereka setelah membayar biaya hukum".

Baca juga: Bursa Kripto FTX Berutang Hampir 3,1 Miliar Dolar AS kepada 50 Kreditur

"Situs itu kemungkinan adalah situs phishing untuk mengumpulkan kredensial login," kata Kepolisian Singapura.

Artikel Online Palsu Mengenai Cryptocurrency

Kepolisian Singapura juga memperingatkan adanya artikel online palsu yang mempromosikan perdagangan cryptocurrency.

Artikel seperti itu cenderung menampilkan politisi Singapura seperti Menteri Senior Tharman Shanmugaratnam dan Ketua Parlemen Tan Chuan-jin, kata polisi.

Dalam artikel palsu tersebut, mengklaim bahwa kedua politisi itu "mendukung program perdagangan otomatis cryptocurrency algoritmik, seperti Immediate Edge, mengklaim bahwa program semacam itu menghasilkan keuntungan besar".

Kepolisian Singapura telah mengonfirmasi dukungan tersebut tidak benar.

Baca juga: FTX Bangkrut, Masa Depan Bitcoin Diramal Bakal Punah: Fenomena Lebih Bahaya dari Crypto Winter

"Artikel online menggambarkan investasi tersebut sangat menguntungkan dan hampir bebas risiko," kata polisi, seraya menambahkan bahwa artikel tersebut biasanya merupakan iklan online berbayar yang bertindak sebagai clickbait.

Ketika seseorang mengklik tautan di dalam artikel, mereka pada akhirnya akan dibawa ke situs web lain yang menawarkan investasi melalui perdagangan mata uang kripto atau produk keuangan lainnya.

Baca juga: Imbas Kebangkrutan FTX, Ini yang Dilakukan Pelaku Industri Kripto Tanah Air Agar Tetap Transparans

Korban yang memberikan detail kontak mereka di situs web biasanya akan menerima telepon dari seseorang, yang akan meminta para korban untuk berinvestasi.

Masyarakat disarankan untuk mengikuti tindakan pencegahan kejahatan seperti mencari informasi untuk memahami peluang investasi serta memeriksa keaslian  perusahaan dan perwakilannya.

Pada bulan Juni, polisi Singapura mengeluarkan peringatan serupa adanya artikel online palsu yang mengklaim Perdana Menteri Lee Hsien Loong mendukung program perdagangan otomatis cryptocurrency.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini