News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bos PLN Ungkap Belanja Perusahaan Senilai Rp200 Triliun Digunakan Untuk Industri Dalam Negeri

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, terus menegaskan komitmennya untuk mendukung kinerja industri nasional, yakni dengan mendorong penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, terus menegaskan komitmennya untuk mendukung kinerja industri nasional, yakni dengan mendorong penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengungkapkan, hal tersebut tercermin dari kontribusi pembelanjaan dalam negeri (PDN) yang tercatat sebesar Rp200 triliun, dari total belanja sekitar Rp300 triliun dalam setahun.

"Kami ini spending-nya per tahun itu Rp300 triliun, dan Rp200 triliun spending-nya buat dalam negeri. Berapa juta orang pegawai atau pekerja yang hidup di dalam ekosistem ini (yang ikut terbantu)," ucap Darmawan di Jakarta Convention Center, Rabu (23/11/2022).

Baca juga: PT TKDN Unjuk Gigi Teknologi Minimalisir Kecelakaan di Jakarta Integrated Transportation Expo 2022

Dirinya kembali menegaskan, langkah ini merupakan komitmen pemerataan ekonomi nasional juga menjadi bagian dalam semangat mendorong penggunaan TKDN.

Berdasarkan catatannya, tingkat TKDN di PLN terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Di mana pada 2019 sebesar 36,8 persen (Rp34,1 triliun), tahun 2020 sebesar 40,1 persen (Rp18,9 triliun) dan tahun lalu sebesar 48,8 persen (Rp38,9 triliun).

Darmawan menjelaskan, kontribusi belanja modal PLN digunakan untuk belanja produk dalam negeri sebesar 84 persen, yang melibatkan kurang lebih 9.000 vendor.

“Kami berkomitmen untuk terus mengoptimalkan keterlibatan perusahaan nasional (jasa kontraktor dan manufaktur) pada proyek pembangkit dan teknologi baru," jelasnya.

Darmawan pun mengungkapkan sejumlah tantangan dalam implementasi TKDN, diantaranya peningkatan kapasitas industri nasional, harmonisasi regulasi TKDN, mekanisme yang jelas secara Good Corporate Governance (GCG), dan lainnya.

"Kami sudah menyusun roadmap dimana kami menargetkan TKDN bisa mencapai 50 persen pada 2024 mendatang," papar Darmawan.

"Harapannya UMKM dapat memaksimalkan peran dalam rantai pasok internal pabrikan, sehingga kolaborasi ini akan memperkuat perekonomian Indonesia," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini