Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, PALO ALTO - Perusahaan teknologi HP Inc mengatakan pada Selasa (22/11/2022) akan memangkas hingga 6.000 karyawan pada akhir tahun fiskal 2025 atau sekitar 12 persen dari tenaga kerja globalnya.
Rencana tersebut datang ketika penjualan komputer pribadi (PC) dan laptop menurun karena pembeli memperketat anggaran.
"Banyak dari tantangan baru-baru ini yang kami lihat di FY'22 kemungkinan akan berlanjut ke FY'23," kata Chief Financial Officer Marie Myers setelah mengumumkan laporan pendapatan perusahaan, yang dikutip dari Reuters.
Baca juga: Tanggapi Badai PHK Oleh Startup, East Ventures: Mungkin Mereka Melenceng Dari Inti Bisnisnya
HP Inc, yang sebelumnya dikenal sebagai Hewlett-Packard, memperkirakan akan mengeluarkan sekitar 1 miliar dolar AS untuk biaya tenaga kerja dan non-tenaga kerja terkait dengan restrukturisasi dan biaya lainnya, dengan hampir 600 juta dolar AS pada tahun fiskal 2023 dan sisanya dibagi antara dua tahun berikutnya.
Perusahaan yang berbasis di Palo Alto, Amerika Serikat ini mempekerjakan hampir 50.000 karyawan. HP Inc mengatakan akan mengurangi jumlah tenaga kerja antara 4.000 hingga 6.000 karyawan.
Restrukturisasi terjadi pada saat sebagian besar perusahaan teknologi termasuk Amazon.com Inc, induk Facebook Meta Platforms Inc, dan Cisco Systems Inc memangkas karyawan mereka untuk menavigasi potensi penurunan ekonomi.
Baca juga: Startup Mulai PHK Karyawan Secara Masif, CEO Modalku: Kondisi Ekonomi Indonesia Sedang Sulit
Penjualan PC telah menyusut dari puncaknya selama pandemi Covid-19, karena konsumen dan bisnis mengurangi pengeluaran dalam menghadapi inflasi yang tinggi, sehingga memberi tekanan pada perusahaan seperti HP dan Dell Technologies Inc.
Baca juga: Karyawan Pemegang Visa H-1B yang Terdampak PHK di Perusahaan Teknologi AS Berebut Cari Kerja
Sebelumnya pada Senin (21/11/2022), Dell melaporkan penurunan pendapatan kuartal ketiga sebesar 6 persen. Chief Financial Officer Dell, Tom Sweet, mengatakan faktor ekonomi makro yang sedang berlangsung termasuk inflasi dan kenaikan suku bunga akan membebani pelanggan di tahun depan.
HP juga melaporkan penurunan pendapatan kuartal keempat fiskal, yang berakhir pada 31 Oktober, sebesar 11 persen menjadi 14,8 miliar dolar AS.
Baca juga: Badai PHK Berlanjut, Cisco Pecat 4.000 Karyawan
Melansir dari CNBC, pendapatan di segmen Personal Systems, yang mencakup PC, turun 13 persen menjadi 10,3 miliar dolar AS. Sementara pendapatan dari percetakan tercatat 4,5 miliar dolar AS, turun 7 persen.
Pada kuartal sebelumnya, pendapatan Personal Systems turun 3 persen, dan pendapatan percetakan turun 6 persen.
Untuk tahun fiskal 2023, HP memperkirakan laba per saham yang disesuaikan sebesar 3,20 dolar AS hingga 3,60 dolar AS, di bawah konsensus Refinitiv sebesar 3,62 dolar AS per saham.