Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Idea Fest 2022 kembali digelar secara offline usai pandemi Covid-19 yang terjadi pada awal tahun 2020. Gelaran ini dibuka mulai Kamis 24 November hingga Minggu 27 November 2022.
Co-Chairman IdeaFest 2022, Ben Soebiakto mengatakan, acara ini menghadirkan lebih dari 100 sesi talkshow dengan 300 lebih pembicara baik dari Internasional maupun nasional.
"Kita ingin orang terinspirasi dengan IdeaFest ini ada real entrepreneur yang lahir, ada ide yang tercipta," kata Ben dalam konferensi pers di JCC Senayan, Kamis (24/11/2022).
Mengusung tema “Re:ality Re:defined”, IdeaFest 2022 akan membawa berbagai program menarik yang dapat dinikmati oleh pengunjung.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Dorong Pelaku Ekonomi Kreatif Pahami HAKI, Ini Sederet Manfaatnya
Ben juga mengatakan, yang menarik pada gelaran Idea Fest tahun ini tersedia berbagai program dengan tema berbeda, seperti tren NFT, kesenian, gaya hidup sustainable, kuliner, dan musik.
Disisi lain, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno turut hadir dalam konferensi pers yang digelar di JCC Senayan.
Sandiaga mengatakan, tiga poin utama bagi generasi muda sebagai kunci untuk berkembang lebih maju. Dia juga menyambut baik Idea Fest 2022 yang justru menerapkan kolaborasi berbagai pihak.
"Inovasi, never stop innovating. Adaptasi, selalu fleksibel, karena life change almost constantly, jadi kita harus terus beradaptasi. Dan yang ketiga kolaborasi. Ini ruang kolaborasi," ujarnya.
Lebih lanjut, Sandiaga turut mendorong transformasi ekonomi digital melalui up-skilling, re-skilling dan nes-skilling.
Hal itu sejalan dengan kontribusi ekonomi kreatif Indonesia yang saat ini menduduki posisi ketiga di dunia.
"Indonesia menduduki posisi ketiga di dunia, setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan. Nah Indonesia sekarang dengan 7,4 persen kita menjadi posisi 3 besar dunia," tuturnya.
Bahkan, dia memprediksikan dalam kurun waktu lima tahun, Indonesia akan mengantikan posisi Korea Selatan di urutan kedua.
"It's a matter of time, karena kita besar populasinya dan marketnya besar, kita akan ambil alih dalam waktu, my own projection, 5 tahun dari sekarang Indonesia akan menggantikan Korea untuk menjadi nomor 2 di dunia," tegasnya.