Laporan Wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menegaskan Indonesia siap ambil bagian dan berperan aktif mewujudkan keamanan pangan global.
Hal itu dinyatakan NFA dalam acara WHO Global Strategic for Food Safety 2022-2030 pada sesi Codex Committee on Food Hygiene (CCFH) ke-53 di San Diego, Amerika Serikat, Kamis (1/12/2022).
Pada ajang itu, pihak NFA dihadiri oleh Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Andriko Noto Susanto.
Baca juga: Beda Data Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional dan Bulog Jadi Alasan Rencana Impor Beras
Ia menyebut Indonesia ikut andil dalam pembahasan draf Pedoman Penanganan Sayur, Daging Sapi, Susu, Keju, dan Kecambah Segar.
Guna mencegah kontaminasi bakteri E. Coli yang memproduksi toksin Siga.
“Pedoman tersebut diusulkan menjadi 5 step (dari 8 step). Nantinya menjadi acuan bagi pemerintah maupun pelaku usaha dalam menerapkan sistem keamanan pangan,” katanya, dikutip Jumat (2/12/2022).
Strategi Global WHO pada keamanan pangan ini tidak hanya dipersiapkan bagi keamanan dan kesehatan dunia. Tetapi, juga memperkuat kolaborasi multisektoral.
"Tahun ini difokuskan memperkuat kolaborasi multisektor dan pendekatan kesehatan masyarakat yang inovatif,” kata Andriko.
Selanjutnya, WHO dan FAO bersama negara anggota serta mitra lainnya akan memodifikasi, merancang ulang, atau memperkuat sistem keamanan pangan.
Hal ini diperlukan mengingat perkembangan dan berbagai tantangan global di sektor pangan yang terus bergerak dinamis.
Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, IKAPPI Minta Pemerintah Jaga Pasokan dan Jalur Distribusi Pangan
Pada kesempata lain, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan kesadaran global mengenai keamanan pangan terus dibangun oleh berbagai negara.
Maka dari itu, ia menyebut NFA perlu memperkuat kolaborasi multisektor baik di dalam maupun luar negeri.
Bersama kementerian dan lembaga lain melakukan pendekatan kesehatan masyarakat melalui cara yang lebih inovatif dan berkelanjutan.
“Edukasi mengenai pentingnya keamanan pangan merupakan tanggung jawab bersama yang harus terus dilakukan. Food safety is everyone’s business!” ujarnya.