News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Program GOLD-ISMIA KLHK Turunkan Penggunaan 23 Ton Merkuri di Tambang Emas Tradisional

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 KLHK, Rose Vivien Ratnawati. 

Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah berhasil mengurangi penggunaan merkuri dalam pertambangan emas skala kecil di Indonesia.

Capaian tersebut merupakan hasil dari proyek Global Opportunities for Long-term Development Integrated Sound Management of Mercury in Indonesia's ASGM (GOLD-ISMIA) yang dijalankan oleh KLHK bersama BRIN dan UNDP.

Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 KLHK, Rose Vivien Ratnawati, mengatakan proyek tersebut sudah dijalankan di enam daerah di Indonesia yang terdapat tambang emas tradisionalnya.

Yakni di Kabupaten Kulonprogo, Lombok Barat, Minahasa Utata, Halmahera Selatan, Gorontalo Utara dan Kuantan Singingi.

"Kita berhasil menghasilkan di enam daerah itu adalah bagaimana para penambang bisa menambang tanpa merkuri dan ternyata hal itu sudah bisa dilakukan," kata Rose, saat ditemui di Jakarta Pusat, Rabu (7/12/2022).

Rose menjelaskan, melalui proyek GOLD-ISMIA itu KLHK berhasil menurunkan penggunaan merkuri sebanyak 23 Ton.

Baca juga: MAKI Sebut Klaim Kekayaan Lukas Enembe Berasal dari Tambang Emas Hoaks

"Kalau kita hitung seperti yang tadi sudah saya sampaikan, bahwa dengan enam lokasi proyek itu telah menurunkan penggunaan merkuri sebanyak 23 Ton dan menghasilkan 3,3 Ton emas bebas merkuri," jelas Rose.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini