Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dekan FEB Universitas Indonesia, Teguh Dartanto mengatakan, dia optimis pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 bakal mencapai angka 5 persen.
"Saya rasa perekonomian tahun 2023, untuk angka 5 persen menurut saya masih bisa di raih. Saya masih optimis," ujar Teguh saat ditemui usai acara Dies Natalis FEB UI di Jakarta, Rabu (7/12/2022).
Meski begitu, kata Teguh, pemerintah perlu berhati-hati untuk menghadapi ancaman krisis ekonomi global yang diprediksi bakal terjadi di tahun 2023.
Baca juga: Dekan FEB UI Sebut Badai PHK Startup Jadi Dampak Resesi Ekonomi 2023
"Kita sudah cukup berpengalaman dengan adanya berbagai macam krisis ini. Tetapi kita tidak perlu khawatir berlebihan, memang tetap waspada," tuturnya.
Disisi lain, Teguh memaparkan, pertumbuhan ekonomi di kuartal empat tahun 2022, dinilai mencapai tahap resiliensi atau mampu bertahan ditengah krisis ekonomi global berlangsung.
"Pertumbuhan 5 persen sampai 5,2 persen saya rasa tidak susah di capai. Karena pengalaman 3 kuartal kemarin kan masih diatas 5 persen sampai 5,5 persen, masih diatas itu secara rata-rata," ujar dia.
Untuk itu, Teguh menegaskan pemerintah tak perlu khawatir menghadapi tantangan perekonomian di tahun 2023 nanti.
Adapun diberitakan sebelumnya, pemerintah telah memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional sampai akhir tahun 2022 berada pada angka 5,2 persen secara tahunan (year on year).
Sedangkan pada tahun 2023, pemerintah memperkirakan perekonomian nasional tumbuh di angka 5,3 persen.
Baca juga: Kaleidoskop 2022: Era Suku Bunga Tinggi Timbulkan Ancaman Resesi
"Di tahun 2023 forecast-nya di angka 5,3 persen sesuai APBN. Berbagai lembaga dunia baik itu OECD, IMF, World Bank, ADB, itu memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kita antara 4,7 sampai 5,1 persen di tahun depan," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/12/2022).
Airlangga juga menjelaskan inflasi diperkirakan terkendali hingga akhir tahun.
Setelah sebelumnya berada pada angka 5,9 persen, 5,72 persen, dan 5,42 persen, Airlangga memperkirakan sampai akhir tahun angka inflasi berada pada kisaran 5,34-5,5 persen.