Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia menorehkan catatan sejarah baru di tahun 2022 yaitu dengan terselenggaranya perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Grup 20 (G20) yang berlangsung di Bali pada 15-16 November 2022.
Group of 20 atau G20 merupakan forum kerja sama multilateral yang beranggotakan 19 negara dan Uni Eropa. Presidensi G20 tahun ini mengusung tema "Recover Together, Recover Stronger (Pulih bersama, Pulih dengan Lebih Kuat)".
Selain itu, Indonesia juga mengusung tiga isu prioritas yang menjadi topik utama dalam forum G20.
Ketiga isu tersebut adalah arsitektur kesehatan global, transformasi digital ekonomi dan transisi energi berkelanjutan.
Baca juga: Jadi Presidensi G20, RI Raih Komitmen Pendanaan Hingga 929,4 Miliar Dolar AS
Untuk diketahui, sejumlah pertemuan telah dilaksanakan sebelum pertemuan puncak G20 diantaranya, Konferensi Tingkat Menteri, Sherpa Meetings, Finance and Central Bank Deputies Meeting, Working Groups Meeting dan Engagement Group Meetings.
Adapun rangkaian acara tersebut telah diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Panitia Nasional Penyelenggara Presidensi G20 Indonesia 2022.
17 Pimpinan Negara Hadiri KTT G20 Bali
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Usman Kansong mengatakan, sebanyak 17 kepala negara anggota G20 atau pejabat yang mewakili telah hadir semuanya di Bali.
"Sudah hadir semua secara lengkap. Disambut langsung oleh Presiden Joko Widodo pagi ini," kata Usman di Media Center G20, BICC, Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022).
Adapun para kepala negara dan kepala pemerintahan telah berdatangan di Bali sejak Minggu (13/11/2022) hingga Senin (14/11/2022).
Dua pemimpin negara besar dunia yang tiba pada Senin antara lain Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak.
Presiden Xi Jinping mendarat di Bandara Ngurah Rai sekitar pukul 15.45 Wita pada Senin, diikuti oleh Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau. Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak tiba pukul 18.46 Wita.
Sebelum kedatangan tiga kepala pemerintahan di atas, beberapa kepala negara dan kepala pemerintahan anggota G20 lainnya juga telah tiba.
Di antaranya, Presiden Perancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Presiden Argentina Alberto Fernandez, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan, dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni.
Sementara itu, beberapa kepala negara yang menjadi undangan KTT G20 juga tiba pada hari yang sama.
Mereka yaitu Presiden Senegal Macky Sall, Presiden Suriname Chandrikapersad Santokhi, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, Presiden Persatuan Emirat Arab Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, dan Presiden Spanyol Pedro Sanchez.
Baca juga: Presiden Jokowi Minta Dibentuk Task Force Untuk Tindak Lanjuti Hasil KTT G20
Dalam waktu yang hampir bersamaan juga, tiba pimpinan lembaga dunia, seperti Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, Presiden Uni Eropa Charles Michel, Direktur Jenderal WTO Ngozi Okonjo-Iweala, dan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Pemimpin negara anggota G20 lainnya yakni Kanselir Jerman Olaf Scholz, Perdana Menteri India Narendra Damodardas Modi, dan Perdana Menteri Saudi Arabia Mohammad bin Salman bin Abdulaziz Al Saud juga telah hadir di Bali.
Sementara itu, sebagian delegasi yang sudah hadir sejak Minggu antara lain Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, Presiden ADB Masatsugu Asakawa, serta Ketua WEF Klaus Martin Schwab.
Kemudian, Presiden IsDB Muhammad Sulaiman Al Jasser, Direktur Jenderal ILO Gilbert F Houngbo, Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard Casaubon, serta Menteri Urusan Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.
Baca juga: KTT G20 Dinilai Sukses, Menko Airlangga: Indonesia Punya Sikap Politik Inklusif
Berikut Daftar Kepala Negara yang berdatangan di Bali sejak Minggu (13/11/2022) hingga Senin (14/11/2022).
1. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo
2. Presiden Amerika Serikat Joe Biden
3. Presiden China Xi Jinping
4. Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol
5. PM Kanada Justin Trudeau
6. PM Inggris Rishi Sunak
7. PM Italia Giorgia Meloni
8. Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman bin Abdulaziz Al Saud
9. Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan
10. Presiden Argentina Alberto Fernandez
11. PM Australia Anthony Albanese
12. PM India Narendra Damodardas Modi
13. Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa
14. PM Jepang Fumio Kishida
15. Kanselir Jerman Olaf Scholz
16. Presiden Perancis Emmanuel Macron
17. Presiden Komisi Eropa Ursula Von der Leyen
Hasil KTT G20
Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali menghasilkan sejumlah kesepakatan. Satu diantaranya adalah deklarasi pimpinan G20.
Presiden Joko Widodo menyampaikan, hanya satu paragraf dalam deklarasi yang sempat diperdebatkan yaitu sikap terhadap perang di Ukraina.
"Sampai tengah malam, kita berbicara mengenai ini dan akhirnya Deklarasi Bali dicapai melalui konsensus. Kami menyepakati bahwa perang berdampak negatif pada ekonomi global, kira-kira itu," kata Jokowi, dikutip dari Setkab, Jumat (9/12/2022).
"Kemudian, pemulihan ekonomi global juga tidak akan tercapai tanpa perdamaian. Oleh sebab itu, di pembukaan saya sampaikan, saya menyerukan agar perang dihentikan," sambungnya .
Menurut Presiden, G20 Bali juga telah menghasilkan beberapa hasil konkret, antara lain terbentuknya pandemic fund yang sampai hari ini terkumpul 1,5 miliar dolar AS.
Kemudian pembentukan dan operasionalisasi resilient and sustainability trust di bawah Dana Moneter International (IMF) sejumlah 81,6 miliar dolar AS untuk membantu negara-negara yang menghadapi krisis.
"Kemudian juga energy transition mechanism, khususnya untuk Indonesia, memperoleh komitmen dari Just Energy Transition Programme sebesar 20 miliar dolar AS," kata Jokowi.
Di samping itu, dihasilkan juga komitmen bersama yakni setidaknya 30 persen dari daratan dunia dan 30 persen lautan dunia dilindungi di tahun 2030.
"Ini sangat bagus, dan melanjutkan komitmen mengurangi degradasi tanah sampai 50 persen tahun 2040 secara sukarela. Saya kira hasil yang konkret itu, meskipun banyak sekali sebetulnya hasil-hasil yang lainnya," tambah mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Untuk diketahui, deklarasi tersebut terdiri dari 52 poin paragraf.
Berikut 5 paragraf awal yang disampaikan dari deklarasi pemimpin G20 Bali:
1. Empat belas tahun lalu, para Pemimpin G20 bertemu untuk pertama kalinya, menghadapi krisis keuangan terparah di generasi kita. Kami menyadari, sebagai ekonomi global yang besar, bahwa secara kolektif kami memikul tanggung jawab dan bahwa kerja sama kami diperlukan untuk pemulihan ekonomi global, untuk mengatasi tantangan global, dan meletakkan dasar untuk pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif.
Baca juga: KTT G20 Dorong Gerakan Perdamaian, Kelompok Milenial: Indonesia Kiblat Kerukunan
Kami menetapkan G20 sebagai forum utama untuk kerja sama ekonomi global, dan hari ini kami menegaskan kembali komitmen kami untuk bekerja sama karena kami, sekali lagi, mengatasi tantangan ekonomi global yang serius.
2. Kami bertemu di Bali pada 15-16 November 2022, di saat krisis multidimensi yang tak tertandingi. Kita telah mengalami kehancuran yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19, dan tantangan lainnya termasuk perubahan iklim, yang menyebabkan kemerosotan ekonomi, peningkatan kemiskinan, memperlambat pemulihan global, dan menghambat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
3. Tahun ini, kita juga menyaksikan perang di Ukraina berdampak lebih buruk terhadap ekonomi global. Ada diskusi tentang masalah ini. Kami menegaskan kembali posisi nasional kami sebagaimana dinyatakan dalam forum lain, termasuk Dewan Keamanan PBB dan Majelis Umum PBB, yang, dalam Resolusi No. ES-11/1 tanggal 2 Maret 2022, yang diadopsi dengan suara mayoritas (141 suara setuju, 5 menentang, 35 abstain, 12 absen) menyesalkan dengan sangat keras agresi oleh Federasi Rusia terhadap Ukraina dan menuntut penarikan penuh dan tanpa syarat dari wilayah Ukraina.
Sebagian besar anggota mengutuk keras perang di Ukraina dan menekankan hal itu menyebabkan penderitaan manusia yang luar biasa dan memperburuk kerapuhan yang ada dalam ekonomi global: menghambat pertumbuhan, meningkatkan inflasi, mengganggu rantai pasokan, meningkatkan kerawanan energi dan pangan, dan meningkatkan risiko stabilitas keuangan.
Ada pandangan lain dan penilaian berbeda tentang situasi dan sanksi. Menyadari bahwa G20 bukanlah forum untuk menyelesaikan masalah keamanan, kami mengakui bahwa masalah keamanan dapat memiliki konsekuensi yang signifikan terhadap ekonomi global.
Baca juga: BI Sebut KTT G20 Sukses Jadi Modal Kepercayaan bagi Indonesia
4. Penting untuk menegakkan hukum internasional dan sistem multilateral yang menjaga perdamaian dan stabilitas. Ini termasuk membela semua tujuan dan prinsip yang diabadikan dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan mematuhi hukum humaniter internasional, termasuk perlindungan warga sipil dan infrastruktur dalam konflik bersenjata.
Penggunaan atau ancaman penggunaan senjata nuklir tidak dapat diterima. Penyelesaian konflik secara damai, upaya mengatasi krisis, serta diplomasi dan dialog, sangat penting. Zaman sekarang tidak boleh perang.
5. Pada saat kritis ekonomi global saat ini, G20 harus mengambil tindakan yang nyata, tepat, cepat dan perlu, menggunakan semua alat kebijakan yang tersedia, untuk mengatasi tantangan bersama, termasuk melalui kerja sama kebijakan makro internasional dan kolaborasi nyata.
Dengan demikian, kami tetap berkomitmen untuk mendukung negara-negara berkembang, khususnya negara-negara kurang berkembang dan pulau kecil berkembang, dalam menanggapi tantangan global ini dan mencapai SDGs.
Sejalan dengan tema Presidensi G20 Indonesia: Pulih Bersama, Pulih Lebih Kuat, kami akan mengambil tindakan terkoordinasi untuk memajukan agenda pemulihan global yang kuat, inklusif, dan tangguh serta pembangunan berkelanjutan yang menghasilkan lapangan kerja dan pertumbuhan
Momen Menarik Selama KTT G20
1. Presiden Prancis Jalan Kaki Usai Hadiri Gala Dinner G20
Presiden Prancis Emmanuel Macron berjalan kaki usai menghadiri acara Gala Dinner G20 di Kawasan wisata Garuda Wisnu Kencana ( GWK), Bali pada Selasa, (15/112022) malam.
Sontak, aksi Presiden Prancis berjalan kaki itu menuai antusias warga sekitar. Macron mengenakan pakaian kemeja putih mulai berjalan dari pintu Garuda Wisnu Kencana, dia berjalan didampingi pengawal hingga staf kepresidenan.
Dia menyapa warga sekitar yang hendak mengabadikan momen melalui seluler. Terucap kata "Mister, welcome to Bali," ujar salah seorang warga yang merasa antusias.
Bahkan, Macron menggendong seorang bayi dari kerumunan warga yang antusias menyambut kedatangannya. Sesekali Macron mencium pipi bayi perempuan itu.
Baca juga: Biden dan Macron Makan Malam dengan Menu Ratusan Lobster, Picu Kemarahan Aktivis Lingkungan
Kerumunan pun tak terelakkan. Sehingga petugas kepolisian kian menjaga ketat Presiden Prancis itu.
Untuk diketahui, seluruh delegasi negara peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali mengikuti kegiatan gala dinner, Selasa (15/11/2022) malam. Kegiatan tersebut dilaksanakan di kawasan wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK).
2. Para pemimpin dunia mencangkul bersama di Taman Hutan Raya, Bali
Presiden Jokowi mengajak pimpinan delegasi, termasuk kepala negara dan kepala pemerintahan, menanam benih bakau di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Denpasar, pada Rabu (16/11/2022), hari kedua KTT G20.
Penanaman bakau berlangsung dalam suasana santai pada Rabu siang. Presiden Jokowi dan para tamu negara hampir semuanya mengenakan kaus berkerah warna putih lengan panjang dengan logo G20 di dada kiri.
Prosesi penanaman dimulai pukul 11.00 WITA. Para pemimpin berjajar di bibir undakan kayu dengan bibit bakau masing-masing.
Baca juga: Menteri Sandi: Selain Datangkan Devisa, KTT G20 Juga Dorong Pemulihan Ekonomi Indonesia
Secara serempak, mereka memasukkan bibit bakau ke lubang yang disediakan dan menutupnya menggunakan cangkul.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Teuku Faizasyah mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari komitmen terhadap pelestarian lingkungan hidup.
"Acara tersebut memang sudah menjadi agenda resmi KTT G20. Sebagai bagian dari komitmen kita dalam pelestarian lingkungan hidup," kata Faiza.
3. Menteri PUPR jadi fotografer dadakan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mencuri perhatian saat menemani Presiden Jokowi pada hari kedua KTT G20 di Tahura Ngurah Rai Bali, Rabu (16/11/2022).
Menteri Basuki, jadi fotografer dadakan dengan "outfit" yang meyakinkan dan bergaya kasual memakai baju putih serta menenteng sebuah kamera hitam dengan lensa tele.
Penampilannya pun dilengkapi dengan topi warna abu-abu yang dipakainya secara terbalik.
Tak hanya itu, Menteri Basuki juga terpantau ikut bergabung dengan para fotografer dan jurnalis G20 di lapangan sambil sesekali sibuk memotret pemandangan Tahura Ngurah Rai.
Baca juga: Sempat Jadi Fotografer di KTT G20, Menteri PUPR Basuki Pamer Skill Baru Jadi Rapper
Dia juga beberapa kali terlihat ikut berbincang dengan beberapa fotografer dan jurnalis di Tahura Ngurah Rai yang meliput penanaman bakau pada hari kedua G20.
Presiden Jokowi serahkan palu kepemimpinan Presidensi G20 kepada PM India
Presiden RI Joko Widodo telah menyerahkan secara simbolis palu kepemimpinan Presidensi G20 kepada Perdana Menteri India Narendra Modi dalam sesi penutupan KTT G20 di Bali pada Rabu (16/11/2022) lalu.
Penyerahan tongkat estafet Presidensi G20 tersebut juga sekaligus menandakan berakhirnya Presidensi G20 Indonesia untuk kemudian dilanjutkan di tahun depan oleh India.
Kesuksesan penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia juga telah ditandai dengan keberhasilan untuk mengadopsi dan mengesahkan Deklarasi Pimpinan G20 atau G20 Bali Leaders’ Declaration.
"Alhamdulillah, kita dapat mengadopsi dan mengesahkan G20 Bali Leaders’ Declaration. Ini adalah deklarasi pertama yang dapat diwujudkan sejak Februari 2022," ucap Presiden RI Joko Widodo, dalam penutupan KTT G20 yang dihelat di Hotel Apurva Kempinski.
Baca juga: Mahfud MD dan PM India Bahas Kerjasama Pendidikan hingga Pencegahan Radikalisme Setelah KTT G20
"Saya juga ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh Working Groups dan Engagement Groups atas dedikasi, sumbangan pemikiran, dan kontribusinya bagi Presidensi G20 Indonesia," sambungnya.
Menurut Presiden Jokowi, rangkaian Presidensi G20 mampu memberi dampak positif untuk perekonomian nasional.
Hal tersebut dilihat dari laju ekonomi nasional pada dua kuartal terakhir yang tumbuh impresif dan peningkatan PDRB pada sejumlah kota tempat penyelenggaraan event G20 tersebut.