Laporan Wartawan Tribunnews, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), yang harapannya dapat memperbesar porsi energi hijau ke dalam bauran energi nasional.
Ia mengatakan, pemanfaatan sumber-sumber EBT dapat membantu Indonesia mengurangi emisi, dan membantu memecahkan permasalahan akibat perubahan iklim.
Pendiri Organisasi Rumah Kebangsaan, Yervis Pakan, kebijakan tersebut merupakan hal tepat untuk Indonesia karena ramah lingkungan.
"Kalau Indonesia mampu menguasai teknologi EBT dengan cepat, maka semua peluang bisnis dapat menggunakannya, dan kerusakan lingkungan, pemanasan bumi dan hal yang merugikan dapat dihindari," kata Yervis Pakan dalam keterangannya, Sabtu (10/12/2022).
Yervis mengatakan Erick Thohir harus mampu mengorganisir karena di sisi lain Indonesia masih mempunyai angka kemiskinan dan di sisi lain EBT masih cukup mahal.
Semisal BUMN PT Barata yang mulai mengembangkan alat transportasi listrik pengganti Bajai dan Bemo, sangat strategis kedepan.
"Kepiawaian Pak Menteri mumpuni untuk mengatur keseimbangan seperti itu, sambil terus mendorong terobosan baru untuk BUMN kita" pungkasnya.
Baca juga: Menteri Investasi Ajak Australia Barat Inves di Bisnis Hilirisasi dan Energi Terbarukan
Sebelumnya, guna mendukung percepatan transisi serta pemanfaatan EBT di Tanah Air, Erick telah melakukan upaya melalui transformasi di PLN.
Dalam hal ini PLN sebagai holding utama, membawahi empat subholding. Salah satunya, subholding di bidang energi primer yakni PLN Energi Primer Indonesia.
Baca juga: Dorong Penggunaan Energi Hijau, Erick Thohir Ungkap Potensi Energi Baru Terbarukan di Indonesia
Tugas subholding ini antara lain pengadaan batubara, gas, dan BBM sebagai sumber energi pembangkitan listrik, sekaligus memastikan sumber pasokan energi primer yang bersumber dari EBT.