News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sejumlah Bank Sentral Tiru Langkah Dovish The Fed untuk Jinakkan Inflasi Akhir Tahun

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Gedung bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve.

Laporan Wartawan Tribunnews.com  Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Sejumlah bank sentral di berbagai negara minggu ini mengumumkan untuk mengakhiri kebijakan paling agresif guna melawan inflasi menjelang akhir tahun 2022.

Sikap dovish ini diambil setelah bank sentral Amerika yang dikenal sebagai Federal Reserve (The Fed) pada Rabu (14/12/2022) diproyeksikan mengambil langkah pelonggaran  suku bunga, sebesar 50 basis poin ke kisaran 4 persen hingga 4,5 persen.

Risalah tersebut juga menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga di bulan ini akan lebih kecil, setelah sebelumnya The Fed mengerek probabilitas suku bunga sebesar 75 bps menjadi 3,75 persen – 4 persen, selama empat kali berturut – turut.

Sinyal pengenduran moneter yang dilakukan The Fed muncul setelah tingkat inflasi menurun meski angka pengangguran di Amerika Serikat mengalami kenaikan pada Oktober.

Tercatat inflasi berdasarkan consumer price index (CPI) di bulan Oktober dilaporkan tumbuh 7,7 persen year-on-year (yoy). 

Angka pertumbuhan tersebut jauh lebih rendah bila dibandingkan dari bulan sebelumnya yang dipatok 8,2 persen (yoy).

Penurunan ini yang kemudian menyeret CPI inti susut jadi 6,3 persen  (yoy), dari 6,5 persen (yoy) di bulan sebelumnya.

Meski Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan tingkat pengangguran bulan Oktober naik tipis menjadi 3,7 persen dari bulan sebelumnya 3,5 persen.

Dengan pelonggaran tersebut ketua Fed Jerome Powell beranggapan bahwa langkah tersebut dapat mengatasi masalah inflasi yang belakangan merugikan pasar dan perekrutan tenaga kerja.

Baca juga: IHSG Berpeluang Terkoreksi Jelang Pertemuan The Fed Pekan Depan 

Menyusul sikap dovish The Fed, beberapa bank Sentral dilaporkan turut menyeret turun laju suku bunganya di pertemuan Desember mendatang.

Diantaranya seperti bank sentral Eropa atau ECB yang akan mengerek suku bunga acuan sebesar 50 basis poin, setelah inflasi di kawasan euro melambat untuk pertama kalinya dalam satu setengah tahun.

Melalui cara tersebut diperkirakan para pembuat kebijakan Eropa dapat mengurangi utang yang kini telah menyentuh 5 triliun euro.

Baca juga: Saham Asia di Bursa Wall Street Dibuka Naik Jelang Rapat Putusan The Fed

Sejalan dengan ECB, bank sentral Inggris (BoE) secara luas diperkirakan mengerek turun bunga acuan pinjaman setengah poin menjadi 3,5 persen.

Meski saat ini inflasi telah berada di level tertinggi selama 41 tahun dengan menyentuh angka sebesar 11,1 persen, namun hal tersebut tak menyurutkan ambisi BoE untuk mengambil langkah dovish.

Kebijakan serupa juga diambil oleh Bank Nasional Swiss yang mengerek suku bunga kurang dari sepertiga point menjadi 3 persen,  menurun drastis dari suku bunga di bulan lalu  yang dipatok besar 75 basis poin.

Baca juga: PepsiCo PHK Ratusan Pekerja Kantoran di AS untuk Antisipasi Inflasi dan Resesi

Diikuti bank sentral Norwegia dengan kenaikkan suku bunga utamanya sebesar 25 basis poin, usia data inflasi bulan lalu menunjukkan perlambatan baik pada headline maupun pertumbuhan harga pokok. 

Sayangnya tak semua bank sentral latah mengambil sikap dovish, Bloomberg mencatat pada akhir pekan ini ada beberapa bank sentral yang justru mengambil sikap agresif dengan menaikan suku bunga acuannya.

Bank Sentral Meksiko yang mengambil langkah hawkish dengan mengerek suku bunga 10,50 point untuk yang ke-13 secara berturut-turut. Sementara Bank sentral Kolombia menaikkan 100 basis poin ketiga untuk yang ke-11.

Sementara disisi lain Bank of Russia diperkirakan akan mempertahankan suku bunga stabil pada hari Jumat mendatang, lantaran resiko inflasi meningkat akibat hasil kontraksi PDB yang lebih kecil dari perkiraan tahun ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini