TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Setelah terkena kena auto rejection bawah (ARB) hingga berjilid-jilid saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akhirnya masuk ke zona hijau pada pagi ini, Selasa (13/12/2022).
Dikutip dari Kontan.co.id, pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pagi tadi saham GOTO dibuka melemah 7,4 persen ke posisi Rp 81 per saham.
Akan tetapi, pada pukul 09.40 WIB, saham GOTO yang telah terkena ARB sebelas kali tersebut langsung melejit 20,69% ke posisi Rp 105.
Penurunan harga saham yang terjadi selama belasan hari ini menyebabkan BEI telah memasukkan GOTO dalam radar pantauan unusual market activity (UMA).
Baca juga: Harga Saham GOTO Kembali Jatuh, Kini Cuma Rp 87 Per Lembar, Apa Tanggapan Analis?
Hal ini seiringan dengan terjadinya penurunan signifikan pada saham teknologi ini.
Dalam pantauan Kontan, GOTO telah mengalami penurunan harga hingga ARB sejak 28 November 2022 hingga hingga 12 Desember 2022 atau setara 11 hari perdagangan beruntun.
Ini bukan kali pertama GOTO masuk dalam pantauan BEI. Pada 23 Mei 2022, BEI memasukkan GOTO dalam radar UMA akibat terjadi penurunan harga yang di luar kebiasaan.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna menyebut biasanya tindakan suspensi perdagangan dikaitkan dengan volatilitas transaksi.
"Bursa selalu melakukan evaluasi atas perdagangan efek sebuah perusahaan tercatat, dengan mempertimbangkan kondisi perusahaan, keterbukaan informasi yang disampaikan dan kondisi market secara keseluruhan," terang Nyoman, Senin (12/12/2022).
Optimistis
Sebelumnya, manajemen GOTO optimistis bisnisnya terus maju meski harga saham yang terjadi saat ini tidak sesuai yang diinginkan.
Bahkan perusahaan tersebut menargetkan masuk sebagai konstituen indeks saham global di tahun depan selain juga menjajaki investor baru.
Patrick Cao, Presiden GoTo Group, mengatakan perseroan akan terus fokus untuk mendorong pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan, melalui produk dan layanan berkualitas, meningkatkan engagement dari quality users, serta melakukan kegiatan bisnis secara lebih efisien, untuk mempercepat langkah kami menuju profit.
Baca juga: Saham Makin Mengenaskan, Manajer Investasi Lepas GOTO Anggap Tidak Lagi Masuk Komposisi Pilihan
“Kami juga terus melakukan penjajakan dengan potential investor baru, terutama menuju peluang masuknya GoTo ke dalam indeks global di paruh pertama tahun 2023,” kata Patrick, dalam paparan publik, Kamis (8/12/2022).
Adapun terkait dengan turunnya harga saham GOTO dalam beberapa hari belakangan ini, Patrick mengatakan bahwa fluktuasi harga saham GOTO, sama seperti saham perusahaan publik lainnya, merupakan bagian dari mekanisme pasar yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk, tidak terbatas pada kondisi makro ekonomi, pasar modal, kompetisi dan kinerja perusahaan.
Dengan berakhirnya periode lock-up atau masa penguncian saham sejak April-November atau 8 bulan setelah perusahaan mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO), ada kenaikan dalam jumlah saham yang beredar di pasar, yang mengakibatkan peningkatan transaksi jual beli saham.
Menurut Patrick, hal ini dapat dikarenakan oleh beberapa hal, antara lain, investor awal yang masuk di harga saham yang lebih rendah yang merealisasikan keuntungan.
Kemudian, berakhirnya masa investasi atau fund life untuk investor finansial, dan kebutuhan likuiditas di akhir tahun atau kebutuhan likuiditas lainnya.
Baca juga: Siang Ini IHSG Merosot ke 6.710, Saham GOTO Puncak Top Losers
“Banyak dari variabel ini merupakan hal-hal di luar kontrol dan pengetahuan perusahaan,” katanya.
Private Placement
Di sisi lain, sebelumnya dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada 28 Juni 2022, GoTo sudah mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk menerbitkan saham baru dalam rangka rencana Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD).
Jumlah maksimum saham yang dapat diterbitkan yakni mencapai 118,43 miliar saham atau tepatnya 118.436.392.950 (10 persen dari modal ditempatkan dan disetor).
Pada Juni itu, manajemen GoTo sudah menyampaikan bahwa aksi private placement tersebut memang dilaksanakan dalam 1 tahun sejak tanggal persetujuan.
Artinya GOTO wajib melakukan aksi korporasi tersebut sebelum 28 Juni 2023.
Para pemegang saham juga menyetujui rencana perusahaan untuk melakukan private placement sebanyak-banyaknya 10 persen, dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan, untuk dilaksanakan dalam satu tahun sejak tanggal persetujuan.
Selain rencana pencarian investor baru lewat PMTHMETD, dengan berakhirnya masa lock-up saham GOTO, free float atau saham publik beredar GOTO telah mencapai sekitar 64 persen sehingga berpotensi dipertimbangkan untuk masuk ke dalam indeks global di paruh pertama tahun 2023.
Akan tetapi manajemen GOTO tidak menyebutkan indeks mana yang menjadi tujuannya, beberapa nama besar indeks global seperti MSCI, FTSE, Dow Jones Global, dan S&P merupakan indeks global yang biasa dituju oleh emiten di Indonesia.
Lazimnya, dengan masuk saham emiten Indonesia dalam indeks global, membuka kesempatan bagi emiten terkait untuk mendapatkan modal tambahan dari investor atau fund manager global, sehingga akan bermanfaat demi memastikan keberlangsungan bisnis perusahaan.
Baca juga: Saham Emiten Teknologi Termasuk GOTO Belum Memikat Investor, Ini Kata Pengamat
Berdasarkan pantauan Kontan, tekanan pada GOTO telah dimulai sejak 21 November 2022 yang turun 5,41 persen ke posisi Rp 210 dan terakhir pada Kamis (8/12/2022) harganya menyentuh Rp 100 per saham. Artinya, GOTO sudah terjun bebas secara berturut-turut.
Namun demikian, saham teknologi ini tak kunjung disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Setidaknya penghentian saham sementara ini bisa memberikan waktu untuk investor dalam mengambil keputusan.
Saat dikonfirmasi, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna bilang pergerakan harga saham merupakan refleksi dari mekanisme pasar.
Dia menyebut tindakan BEI atas pergerakan harga saham suatu Perusahaan Tercatat akan ditentukan apabila terdapat indikasi ketidakwajaran dari pergerakan saham tersebut.
"Apabila terdapat indikasi tersebut, Bursa dapat menindaklanjuti dengan menyampaikan permintaan penjelasan bahkan melakukan suspensi saham," ucap Nyoman, Senin (5/12).
Sebelumnya Nyoman mengakui dampak atas penurunan saham GOTO terhadap penurunan IHSG. Jika disimulasikan, per tanggal 28 November, bobot GOTO pada IHSG adalah 4,89 persen. Apabila saham teknologi ini turun 7 persen maka akan menggerus IHSG sebesar 0,34%. (Kontan/Yuliana Hema/Tim/Indah Sulistyarini)