Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan teknologi yang bergerak di bidang percetakan, Epson Indonesia, optimis pasar printer masih akan bergeliat pada 2023, terlepas ancaman perekonomian yang disebut akan terjadi pada tahun tersebut.
Ancaman perekonomian itu seperti resesi global dan pelemahan rupiah terhadap dolar AS yang disebut akan berdampak pada tingginya harga produk elektronik.
Head of Marketing PT Epson Indonesia Riswin Li mengatakan pada 2022 ini permintaan akan produk mereka terbilang cukup baik.
Baca juga: Dukung Isu Keberlanjutan, Epson Luncurkan Kampanye untuk Meningkatkan Kesadaran Penghijauan Arktik
"Permintaannya itu juga cukup baik. Bahkan sangat baik. Bulan November lalu banyak sekali partner kita yang sudah jualan tertinggi mereka selama 2022," katanya dalam konferensi pers peluncuran produk baru Epson, Rabu (21/12/2022).
Selama pandemi ini, ia mengaku bisnis Epson ikut terdampak. Namun, pada sisi permintaan disebut cukup baik.
"Terutama didorong dari kegiatan belajar dan bekerja dari rumah," ujar Riswin.
Hal itu membuat ia dan Epson tetap optimis pada produk printernya di Indonesia.
Meski demikian, ia tak menampik akan adanya tantangan secara ekonomi pada 2023.
"Kalau kita lihat ke depannya seperti 2023, memang ada challenge-nya. Tapi, untuk market Indonesia, saya rasa kita cukup optimis untuk market printer ini," kata Riswin.
Baca juga: Epson Luncurkan Smart Proyektor Full HD All-in-One yang Dirancang dengan Pengaturan Serbaguna
Melalui produk yang diluncurkan, Head of Product Marketing Printer PT Epson Indonesia Syahrizal Aprianto mengatakan pihaknya senantiasa memenuhi kebutuhan pengguna akan fleksibilitas dan kenyamanan dalam lingkungan bisnis yang dinamis saat ini.
"Saat ini kami terus melihat industri makanan dan minuman serta ritel hidup kembali di masa new normal, ini adalah inovasi pencetakan tepat waktu yang berupaya menghadirkan keserbagunaan dan konektivitas yang ditingkatkan dengan mengutamakan cara kerja yang sustain," ujarnya.