Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan sedikitnya ada tiga capaian hilirisasi, sektor manufaktur yang diklaim telah berhasil mencapai nilai tambah bagi perekonomian nasional.
Menurutnya, tiga sektor manufaktur itu diantaranya, sektor agro industri, sektor bahan tambang dan mineral, kemudian sektor migas dan batu bara.
"Yang menarik yang merupakan sukses stori dari hilirisasi manufaktor di agro industri yaitu subsektor kelapa sawit. Dimana kita bisa lihat nilai tambah begitu jelas," kata Agus Gumiwang dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023 di Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (21/12/2022).
Baca juga: Ekspor Bauksit Resmi Dilarang, Menperin: Bagus Kita Dukung
Agus mengatakan, nilai tambah paling besar dari agro industri yaitu melalui subsektor kelapa sawit. Dia merincikan, hilirisasi dari kelapa sawit ialah minyak goreng, margarin, fatty acid, surfaktan dan kosmetik.
"Untuk ekosistem subsesktor CPO ini juga telah mencetak atau menciptakan direct tenaga kerja 2,5 juta dan juga menghidupkan 21,4 juta secara nasional," tegasnya.
Sedangkan, sektor hilirisasi tambang dan mineral, kata Agus nikel mencatatkan nilai tambah 400 kali lipat, serta nilai tambah bagi Battery Electric Vehicle (BEV).
"Tapi juga kita tak boleh lupa, banyak turunan-turunan daripada hilirisasi yang bisa kita ciptakan dari nikel, seperti alat kesehatan, alat-alat dapur, industri, kedirgantaaraan dsb," tegasnya.
Selain itu, Agus menambahkan, tak sedikit bahan baku semikonduktor berasal dari sektor tambang dan mineral. Karenanya, Agus menegaskan, hilirisasi menjadi penting untuk dilakukan.
"Jadi indonesia sekarang sudah mempunyai kemampuan didalam semikonduktor, didalam membangun IC desain. Sudah ada beberapa perushaan-perusahaan nasional yang sudah mampu memproduksi," tuturnya.
Lebih lanjut, Agus memaparkan, melalui hal tersebut nantinya bauksit bakal dijadikan bahan utama dalam produsi semikonduktor.
Baca juga: PP Presisi Kembali Kantongi Kontrak Baru Jasa Pertambangan Nikel Senilai Rp1,8 Triliun
Hal itu juga sejalan dengan kebijakan pemerintah yang menutup atau melarang kegiatan ekspor bijih bauksit yang mulai berlaku pada Juni 2023 mendatang.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi menutup kegiatan ekspor bijih bauksit yang mulai berlaku pada Juni 2023 mendatang.
Penutupan ekspor itu dilakukan untuk memajukan hilirisasi bauksit dalam negeri serta memberikan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia.
"Mulai Juni 2023 pemerintah mulai melakukan pelarangan ekspor bijih bauksit dan mendorong industri pengolahan dan pemurnian di dalam negeri," ujar Presiden Jokowi dalam keterangan pers secara virtual, Rabu (21/12/2022).
Lebih lanjut, Presiden mengatakan, melalui industrialisasi bauksit diperkirakan pendapatan negara akan meningkat dari Rp 21 triliun menjadi sekitar Rp 62,1 triliun.
Presiden Jokowi memaparkan, penutupan ekspor bahan mentah itu bakal dilakukan secara bertahap dan konsisten.