News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Badai PHK

Akibat Permintaan Chip Global Menyusut, Micron Akan PHK 10 Persen Karyawan Mulai Tahun Depan

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Micron Technology, produsen chip semikonduktor yang berbasis di Amerika Serikat, pada Rabu (21/12/2022) mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 10 persen karyawan yang akan mulai berlaku tahun depan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Micron Technology, produsen chip semikonduktor yang berbasis di Amerika Serikat, pada Rabu (21/12/2022) mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 10 persen karyawan yang akan mulai berlaku tahun depan.

“Kami mengumumkan rencana restrukturisasi sebagai tanggapan terhadap kondisi industri yang menantang,” kata Sanjay Mehrotra, CEO Micron dalam pengajuan SEC.

Dikutip dari CNBC, Micron hingga saat ini memiliki sekitar 48.000 karyawan di seluruh dunia.

Bersamaan dengan pengumuman PHK tersebut, perusahaan mengatakan bahwa investasinya pada tahun fiskal 2023 akan disesuaikan menjadi 7 miliar dolar AS dari yang sebelumnya 7,5 miliar dolar AS dan pihaknya akan mengurangi rencana belanja modal secara signifikan pada tahun fiskal 2024.

Baca juga: Twitter Banjir Gugatan Hukum dari Eks Karyawannya Usai Melakukan PHK Massal

Dalam sebuah pernyataan, Mehrotra mengatakan bahwa ada terlalu banyak pasokan chip dan permintaan yang tidak mencukupi, sehingga mengakibatkan perusahaan menyimpan lebih banyak inventaris dan kehilangan kekuatan harga.

“Dalam beberapa bulan terakhir, kami telah melihat penurunan permintaan chip yang cukup signifikan,” kata Mehrotra

Di samping itu, Mehrotra juga berharap bahwa profitabilitas perusahaan akan kembali meningkat di tahun depan.

Adapun, restrukturisasi Micron dilakukan setelah perusahaan semikonduktor lainnya mengumumkan penghentian perekrutan atau PHK.

Pada Oktober, Intel mengumumkan akan memberhentikan tenaga kerjanya sebagai bagian dari rencana untuk memotong pengeluaran sebesar 10 miliar dolar AS.

Selain Intel, Nvidia juga mengumumkan perlambatan perekrutan selama musim panas, dan Qualcomm mengonfirmasi pembekuan perekrutannya pada November.

Intel Akan Kembali PHK 200 Karyawan

Intel Corporation berencana kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 200 karyawannya pada Januari 2023. PHK tersebut akan dilakukan di dua fasilitas manufakturnya, yakni kampus Folsom dan Santa Clara.

Mengutip dari abc10, Intel mengatakan bahwa PHK tersebut dilakukan karena perusahaan ingin menekan pengeluaran di tengah ketidakpastian ekonomi dan penurunan permintaan chip global, sembari meningkatkan efisiensi melalui berbagai inisiatif, termasuk beberapa pengurangan tenaga kerja khusus bisnis dan fungsi di berbagai bidang.

"Ini adalah keputusan yang sulit, dan kami berkomitmen untuk memperlakukan karyawan yang terkena dampak PHK dengan bermartabat dan hormat," kata Intel.

Baca juga: Terdampak Lemahnya Permintaan, Xiaomi PHK 15 Persen Karyawan

Menurut pemberitahuan yang diajukan ke Departemen Pengembangan Ketenagakerjaan California, raksasa teknologi itu akan memangkas 110 karyawan di fasilitas manufaktur Folsom dan 90 karyawan di fasilitas manufaktur Santa Clara.

“Semua karyawan yang terkena dampak PHK akan mendapat pemberitahuan setidaknya 60 hari, dengan PHK pertama akan dimulai pada 31 Januari 2023,” kata Carolann Bullock, Wakil Presiden dan Direktur Ketenagakerjaan Intel.

Menurut situs web Intel, kampus Folsom merupakan situs penelitian dan pengembangan tempat karyawan membuat, menguji, dan memvalidasi chip dan chipset generasi berikutnya, termasuk produk prosesor desktop, seluler, dan server.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini