News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Survei: Tak Cukup Promo, Kemudahan Berbelanja dan Inovasi Fitur Jadi Daya Tarik e-Commmerce

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi e-commerce

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Melihat sengitnya peta persaingan e-commerce pada kuartal 4 tahun 2022, menunjukan bahwa saat ini daya tarik masyarakat saat berbelanja tidak hanya bergantung pada promo.

Aspek lain seperti pilihan produk yang lengkap serta fitur-fitur pendukung kemudahan berbelanja online juga menjadi kunci utama daya tarik e-commerce saat ini.

Direktur Snapcart Indonesia, Astrid Wiliandry mengatakan, pengalaman berbeda yang dihadirkan setiap pemain e-commerce melalui inovasi fitur memberikan warna baru pada kemeriahan festival belanja akhir tahun.

Bahkan dapat dilihat bahwa inovasi fitur ini dapat menciptakan sebuah tren dan merubah perilaku belanja online masyarakat.

"Inovasi fitur interaktif seperti Live Shopping dan Short Video mulai mengubah perilaku belanja online masyarakat Indonesia," kata Astrid.

Baca juga: Ekonom Dorong Pemerintah Berikan Perlindungan Hak Cipta Produk E-Commerce

Ia menyebut pertarungan e-commerce masih belum selesai dan sangat menarik untuk diamati kelanjutannya di tahun 2023.

Astrid menambahkan, Harbolnas menjadi sarana para pemain e-commerce unjuk gigi dalam memberikan penawaran terbaik dan menghadirkan inovasi serta program baru guna meningkatkan daya saing.

Penelitian Snapcart terkait “Perilaku Belanja Online Masyarakat di tengah Kemeriahan Akhir Tahun” dengan metode online selama 3 bulan terakhir dan melibatkan 1000 responden dari usia 20 - 35 tahun menemukan 95 persen responden mengaku telah memanfaatkan momentum 12.12 untuk berbelanja.

"Sebanyak 71 persen responden mengakui Harbolnas membantu untuk menghemat, 56 persen program yang menguntungkan, 50% bisa mendapat barang-barang yang menarik, dan 27% untuk memenuhi kebutuhan akhir tahun," katanya.

Dari tiga pemain utama, ditemukan mayoritas responden memilih Shopee sebagai platform yang paling sering digunakan untuk berbelanja saat perayaan kampanye Harbolnas, diikuti oleh Tokopedia dan Lazada di posisi ke dua dan ke tiga.

Baca juga: Platform E-commerce Plugo Raih Pendanaan Seri A Senilai Rp 140 Miliar

Astrid mengatakan, ragam inovasi fitur yang dihadirkan seperti Live Shopping, Short Video dan Games cukup menarik perhatian masyarakat.

Adanya fitur interaktif seperti Live Shopping dan Short Video mulai mengubah kecenderungan perilaku belanja masyarakat Indonesia.

Salah satu contohnya pengaruh aspek-aspek dari Live Shopping seperti kesempatan untuk berinteraksi secara proaktif, kesempatan bagi konsumen untuk mengetahui sebuah produk lebih dalam serta kemudahan akses berbelanja dimana produk dapat langsung dibeli saat siaran berlangsung.

"Tidak jarang masyarakat menunggu penjual mengadakan konten live streaming terlebih dahulu sebelum memutuskan pembelian sebuah produk sehingga memiliki pengaruh kuat khususnya dalam membangun tingkat kepercayaan antara penjual dan pembeli," katanya.

Sedangkan Short Video melahirkan peluang baru melalui wadah yang memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk tidak hanya menyaksikan tetapi menciptakan konten-konten video menarik, mulai dari tutorial, informasi produk hingga berbagai kreasi video lainnya.

“Menariknya, fitur-fitur ini juga sangat membantu dalam strategi penjual khususnya lokal untuk menjaga keberlangsungan bisnisnya. Melalui interaksi yang lebih dekat dan konten kreatif, para penjual lokal dapat semakin terdorong untuk meningkatkan eksposur produknya dan memperluas jangkauan ke seluruh lapisan masyarakat," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini