Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) pada Oktober 2022 memperoleh kontrak baru senilai Rp1,37 triliun, sehingga total nilai kontrak yang dikelola perusahaan mencapai Rp3,29 triliun.
President Director Waskita Beton Precast FX Poerbayu Ratsunu menuturkan, perolehan nilai kontrak tersebut berasal dari proyek Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung II Seksi 2, Proyek Jalan Tol Kataraja Tahap 1, Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung 4 Seksi 3B.
Kemudian, Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung IV Seksi 2A, Jalan Tol Kataraja Seksi I, Tol Tebing Tinggi-Serbelawan (Seksi 3), Tol Tebing Tinggi Parapat-Tahap I Ruas Serbelawan-Siantar Seksi 4, dan proyek lainnya.
Baca juga: Transportasi Terjangkau, Jokowi Pastikan Pemerintah akan Terus Bangun Infrastruktur Perkeretaapian
"Tahun ini merupakan momen pemulihan dan perbaikan perusahaan untuk mencapai kinerja unggul kembali pascarestrukturisasi," kata Poerbayu dalam keterangannya, Kamis (29/12/2022).
Menurutnya, kontribusi perseroan dalam proyek besar tersebut tentunya didukung dengan adanya sumber daya yang mumpuni yaitu sembilan plant, 22 batching plant, dan dua quarry di wilayah Indonesia yang siap memproduksi produk precast dan readymix.
"Pada 2022 tercatat mayoritas penjualan produk pada spun pile sebesar 62,3 persen dibandingkan nilai total penjualan pada segmen precast. Lalu PCI girder (19 persen), full slab (13 persen), dan produk precast lainnya (lima persen). Total berdasarkan nilai penjualan hingga November 2022, segmentasi penjualan precast sebesar 68,5 persen, readymix sebesar 27,4 persen, dan peralatan sebesar empat persen," ujarnya.
Tidak hanya dari sisi nilai kontrak, kata Poerbayu, perseroan mencatat nilai ekuitas sebesar Rp2,5 triliun, di mana hal ini sebagai bagian dari perbaikan kondisi fundamental perusahaan.
"Ekuitas positif sangat vital bagi WSBP untuk dapat berpartisipasi dalam proses tender yang diadakan oleh pelanggan pemerintah, BUMN, ataupun swasta," paparnya.
Pasca-restrukturisasi, WSBP mencatatkan pemulihan fundamental yang ditunjukkan dengan struktur modal yang lebih sehat, dengan DER WSBP per Juni 2022 berada pada level 0,59 kali.
WSBP juga semakin mendekati titik optimal current ratio, dan mengalami perbaikan pada sisi operasional dengan peningkatan pendapatan usaha per Juni 2022 sebesar 81 persen dan laba bruto sebesar 12 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021.
"Bermodal ekuitas positif, instrumen sudah membaik, maka diharapkan suspensi saham WSBP dapat segera diperdagangkan kembali pada kuartal I-2023. Kami optimis kinerja membaik pada 2023, hal ini didasari dari kinerja perseroan yang bertumbuh pada tahun ini," tutur Poerbayu.