News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Defisit APBN 2022 Diproyeksikan Rp 464 Triliun Per Desember

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Keuangan dalam laporannya mengungkapkan, anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) mengalami defisit senilai Rp464,3 triliun hingga Desember 2022, atau setara dengan 2,38 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, untuk pendapatan negara tercatat Rp2.626,4 triliun atau tumbuh 30,6 persen secara tahun ke tahun (year-on-year/yoy).

Bila dirinci lebih lanjut kontribusinya berasal dari penerimaan pajak mencapai Rp1.716,8 triliun, kepabeanan dan cukai mencapai Rp317,8 triliun, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp588,3 triliun, serta hibah sebanyak Rp3,5 triliun.

Sementara, untuk realisasi belanja negara hingga akhir Desember 2022 tercatat senilai Rp3.090,8 triliun.

Angka tersebut terdiri dari belanja Pemerintah pusat (BPP) Rp2.274,5 triliun, dan Transfer ke daerah (TKD) terealisasi sebesar Rp816,2 triliun.

"Belanja negara dioptimalkan 99,5 persen pagu untuk pencapaian sarana pembangunan sekaligus berfungsi sebagai shock absorber, " ucap Sri Mulyani dalam paparan APBN KITA, Selasa (3/1/2023).

Sri Mulyani juga mengatakan, belanja Kementerian dan Lembaga (K/L) dimanfaatkan untuk menjalankan program prioritas dan penguatan perlindungan kepada masyarakat.

Kemudian, belanja non K/L utamanya untuk subsidi dan kompensasi dalam menahan laju inflasi dan melindungi daya beli dan transfer ke daerah untuk mendukung pemulihan ekonomi dan pelayanan publik daerah.

Baca juga: Presiden Jokowi Perkirakan Defisit APBN 2022 pada Angka 2,49 Persen

"Defisit dan keseimbangan primer gurun signifikan mendekati level sebelum pandemi, disertai pembiayaan anggaran yang lebih efisien," pungkas Sri Mulyani.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga telah mengungkapkan bahwa defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) diperkirakan defisit 2,49 persen di buku tahun 2022.

Jika dilihat secara detail, angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan target defisit pada Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2022 yang mencapai Rp840,2 triliun atau 4,5 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Defisit APBN Hingga September Masih Terjaga di Rp 452 Triliun

"Kalau ada yang bertanya defisit kita jatuh di angka berapa di 2022, hitungan terakhir kita 2,49 persen," ujar pria yang akrab disapa Jokowi dalam Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2023 di Jakarta, Rabu (21/12/2022).

Menurutnya, angka ini mengalami penurunan cukup drastis jika dibandingkan dengan defisit APBN di tahun-tahun sebelumnya, khususnya di saat tingginya kasus pandemi Covid-19.

Berdasarkan data 2021, defisit APBN di tahun tersebut tercatat sebesar 4,65 persen dari PDB. "Ini turun drastis dibandingkan pada saat pandemi. Ini bukti upaya yang kita lakukan agar ekonomi makro kita menjadi lebih baik dalam angka-angka," tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini