Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BUENOS AIRES – Argentina dan China secara resmi telah memperluas kesepakatan dalam pertukaran mata uang mereka.
Dikutip dari Reuters, bank sentral Argentina pada Minggu (8/1/2023) mengatakan bahwa kesepakatan tersebut akan memungkinkannya untuk meningkatkan cadangan mata uang asing yang habis.
“Pemerintah Argentina perlu membangun kembali cadangan untuk menutupi biaya perdagangan dan pembayaran utang,” kata bank sentral Argentina.
Baca juga: Analis: Bursa Saham Dunia Menguat Terdorong oleh Kenaikan Suku Bunga The Fed
Selain itu, bank sentral Argentina juga mengharapkan lebih banyak cadangan untuk mendapat persetujuan utang dengan Dana Moneter Internasional (IMF).
Presiden Argentina Alberto Fernandez pada November tahun lalu telah mengumumkan kesepakatan tersebut dan saat itu mengatakan bahwa nilainya mencapai 5 miliar dolar AS.
Dan untuk saat ini, kepala bank sentral Argentina dan China mengonfirmasi bahwa kesepakatan pertukaran mata uang antara kedua institusi telah diaktifkan.
"Kami berkomitmen untuk memperluas penggunaan yuan China di pasar Argentina," kata bank sentral Argentina dalam sebuah pernyataan.
Seperti diketahui, China merupakan mitra dagang terbesar kedua Argentina, setelah Brasil, dan tujuan terpenting kedua untuk ekspor Argentina.
"Swap terdiri dari pertukaran mata uang untuk penguatan cadangan internasional sebesar 130 miliar yuan dan aktivasi khusus 35 miliar yuan untuk mengompensasi operasi di pasar valuta asing," kata pernyataan itu.