Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus memperkirakan saham-saham emiten yang bergerak di pengolahan komoditas mineral berpotensi cuan di 2023.
Dia memperkirakan rotasi akan terjadi pada saham sektor pengolahan komoditas seiring dengan kebijakan pemerintah mendorong hilirisasi dan industrialisasi.
"Sementara, sektor yang cenderung defensif akan mampu menopang pergerekan indeks. Terlebih, jika melihat perekonomian negara Asia Tenggara," ujar Nico melalui risetnya, Kamis (12/1/2023).
Nico menilai peluang rotasi tersebut melihat dari sisi permintaan yaitu dari basis permintaan komoditas menjadi basis pengolahan.
"Hal ini yang kami lihat nantinya akan mempengaruhi dari sisi nilai tambah yang mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah potensi perlambatan ekonomi global tahun ini. Saat ini memang kita masih dalam tahap yang cukup menantang untuk menghidupkan hilirisasi di mana payung hukum terus digencarkan, demikian juga serangan dari para eksportir yang terancam terhambatnya bahan baku," katanya.
Di pertengahan tahun ini, komoditas tembaga dan bauksit akan mulai dilarang dan diyakini sebelum masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo berakhir aturan larangan ekspor bahan mentah tersebut akan direalisasikan.
Baca juga: IHSG Tahun 2023, Sektor Teknologi Masih Harus Berbenah
"Hal yang kami lihat cukup baik untuk meningkatkan nilai tambah atas komoditas tembaga dan dorongan untuk mendirikan smelter juga terus digencarkan. Di mana akan mengolah hingga industrialisasi komoditas yang memang dibutuhkan pada saat digitalisasi masif dan ekosistem kendaraan listrik digencarkan," pungkas Nico.