Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat sekaligus Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa, meminta pemerintah untuk menghentikan impor beras menjelang masa panen yang berlangsung pada Februari 2023.
Sebab kata dia, sejumlah daerah disebut akan memasuki panen di bulan Februari mendatang. Sehingga, cadangan beras bakal ditopang oleh hasil produksi panen di bulan Februari.
"Bulan depan (Februari) itu panen sudah mulai. Jadi beras impor tersebut hanya bermanfaat untuk bulan Januari ini saja, kalaupun itu digunakan nanti untuk intervensi," kata Dwi Andreas saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (14/1/2023).
Baca juga: Protes Impor Beras Jelang Panen Raya, Petani Cilacap Mengadu ke Ketua KPK
Andreas memaparkan, beras hasil impor yang akan datang pada bulan Februari sebaiknya digunakan untuk menambah stok cadangan beras pemerintah (CBP) di tahun 2023.
"Jadi sebaiknya sudahlah berhenti saja. Kalaupun kontrak sudah di tandatangani, ya langsung masuk gudang semua saja. Jangan di keluarkan, lebih baik untuk menambah stok Bulog, untuk menghadapi tahun 2023 ini," tutur dia.
Andreas mengaku, kebijakan impor beras oleh pemerintah disebut tak masuk akal. Sebab, di tahun 2022 produksi beras surplus sebesar 1,7 juta ton.
Baca juga: Penuhi Cadangan Nasional, BPN Janji Akan Serap Beras Petani Hingga 70 Persen saat Panen Raya
"Kalau surplus produksi itu ditambah stok awal tahun, itu sEkitar 6 juta ton. Logikanya dimana impor beras, untuk itu saya menentang keras," ucap dia.
Terlebih, kebijakan impor beras baru diputuskan pada bulan Desember. Otomatis beras impor akan masuk di bulan Februari berbarengan dengan masa panen.
"Enggak masuk akal, karena impor beras baru diputuskan Desember, kalo Desember diputuskan masuknya Februari celaka 12 lah," ujarnya.
Baca juga: Fraksi PKB Minta Kebijakan Impor Beras Ditinjau Ulang
Untuk diketahui, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyatakan, pemerintah memastikan tak akan impor beras menjelang panen raya yang bakal terjadi di bulan Februari hingga Maret 2023 mendatang.
Senada dengan Mendag, Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi memastikan, tak ada lagi impor beras menjelang panen raya yang akan berlangsung mulai Maret 2023 mendatang.
"Beras impor yang 300.000 akan datang segera. Kesempatan kita sampai Februari ini, setelah itu kita semua panen raya, tidak ada alternatif untuk impor lagi, kita akan stop," kata Arief di Gudang Bulog, Jakarta Utara, Jum'at (13/1/2023).