News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Badai PHK

Ratusan Karyawan Vodafone di London Bakal Kena PHK

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Vodafone Group, perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi berencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawannya di London, Inggris.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Vodafone Group, perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi berencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawannya di London, Inggris.

Pengumuman tersebut sebagai tindak lanjut dari pernyataan Vodafone pada November 2022, di mana perusahaan pada saat itu tengah menyusun langkah-langkah penghematan biaya senilai 1 miliar euro akibat prospek pasar yang memburuk.

Baca juga: Lira Turki Anjlok, Citibank Hingga Vodafone Group Mulai Terdampak Efek Hiperinflasi

“Kami sedang meninjau model operasi, selanjutnya kami akan berfokus pada penyederhanaan bisnis,” kata Vodafone, mengutip Reuters.

Saham perusahaan juga diketahui turun 22 persen sepanjang tahun lalu, yang akhirnya membuat Nick Read mengundurkan diri dari kursi CEO Vodafone.

Awal pekan ini, Vodafone menyetujui penjualan bisnisnya ke perusahaan IT asal Hungaria, 4iG, dengan total 1,7 miliar euro.

Flexport PHK 640 Karyawan

Flexport, perusahaan yang bergerak di bidang manajemen rantai pasok dan logistik di Amerika Serikat, akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 20 persen karyawannya atau sekitar 640 tenaga kerja di seluruh dunia.

“Sementara kami menantikan apa yang akan terjadi di tahun 2023, kami juga harus membuat keputusan sulit yang diperlukan untuk menyiapkan kesuksesan jangka panjang. Kami secara keseluruhan berada dalam posisi yang baik, tetapi tidak kebal terhadap penurunan ekonomi makro yang berdampak pada bisnis di seluruh dunia,” tulis Ryan Petersen, co-CEO Flexport dalam sebuah memo, Rabu (11/1/2023).

Petersen juga mengakui bahwa sebagian besar pelanggannya terdampak oleh ketidakpastian ekonomi global yang membuat melemahnya permintaan.

“Saat ekonomi pulih, kami akan siap menjadi Flexport yang kalian semua inginkan, satu atap bagi pelanggan untuk memudahkan pergerakan barang di seluruh dunia,” kata Petersen dalam memo tersebut.

Perusahaan mengatakan bahwa karyawan yang terkena dampak PHK khususnya yang berada di Amerika Serikat akan mendapatkan pesangon 12 minggu, perpanjangan asuransi kesehatan selama 6 bulan hingga tunjangan kinerja di tahun lalu.

Pekan lalu, Amazon mengatakan bahwa pihaknya akan memangkas sebanyak 18.000 karyawannya, sementara Salesforce dikabarkan juga mem-PHK sebanyak 7.000 tenaga kerjanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini