Maino mengatakan selain itu masih ada kedelai impor yang saat ini masih terus akan berdatangan.
Adapun untuk subsidi harga kedelai sebesar Rp1.000 per kilogram, Maino menyebut belum ada kepastian apakah akan dilanjutkan tahun ini atau tidak.
Sebagai informasi tahun lalu 2022, pemerintah memberikan subsidi harga kedelai Rp 1.000 per kilogram.
Subsidi tersebut menjadi langkah pemerintah dalam menyikapi tingginya harga kedelai ditingkat perajin tahu tempe.
Baca juga: Harga Kedelai Diprediksi Turun Bulan Desember, APPSI: Kabar Baik Bagi Pedagang Tahu Tempe
Untuk kepastian subsidi tersebut, Maino menyebut, harus dilakukan koordinasi antar kementerian dan lembaga.
Rapat koordinasi tersebut akan menentukan apakah subsidi akan dilanjutkan pada tahun ini atau tidak.
"Nah apakah dilanjutkan 2023 ini perlu dilakukan rapat koordinasi K/L terkait. Jadi harus sama-sama bahas di rapat tersebut tidak bisa bisa Badan Pangan sendiri, nanti di rapat yang tentukan apakah berlanjut atau tidak, jika iya, kapan waktunya," jelas Maino.
Sementara kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan, kedelai impor yang datang akan dijual dengan harga Rp 12.000 per kilogram (kg).
Hak tersebut agar tidak memberatkan para pelaku usaha. Adapun ketentuan harga tersebut juga mengacu kepada Harga Acuan Penjualan (HAP) kedelai di tingkat konsumen sesuai dengan Peraturan Badan Pangan (Perbadan) Nomor 11 Tahun 2022.
Baca juga: APPSI Sambut Rencana Harga Kedelai Turun Bulan Desember: Kabar Baik Bagi Pedagang Tahu dan Tempe
Dimana dalam Perbedaan tersebut ditetapkan HAP kedelai di tingkat konsumen Rp 11.400 per kg untuk kedelai lokal dan Rp 12.000 per kg untuk kedelai impor.
“Kedelai tersebut akan dijual sesuai HAP kepada para pengrajin tahu dan tempe sebagai konsumen utama dan terbesar kedelai.
Dengan masuknya kedelai yang baru tiba ini harganya sudah Rp 12.000 per kg, ” ujar Arief dalam keterangan tertulis, Senin.
Ketersediaan komoditas kedelai dengan harga terjangkau ini juga diharapkan menjaga stabilitas harga pangan berbahan dasar kedelai, seperti tahu dan tempe yang banyak dikonsumsi masyarakat.
Upaya tersebut bagian dari menjaga daya beli masyarakat sebagai bagian dari pengendalian inflasi. Pasalnya pada Desember 2022 ini inflasi secara tahunan (yoy) mencapai 5,51%.