Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, DETROIT – General Motors (GM) dan LG Energy Solution telah mengesampingkan rencana untuk membangun pabrik sel baterai kendaraan listrik (EV) keempatnya di Amerika Serikat, karena pembicaraan antara kedua belah pihak baru-baru ini berakhir tanpa kesepakatan.
The Wall Street Journal (WSJ) pertama kali melaporkannya pada Jumat (20/1/2023) sore bahwa pembicaraan terhenti antara General Motors dan LG karena eksekutif LG di Korea Selatan ragu-ragu untuk berkomitmen pada proyek mengingat pesatnya investasi baru-baru ini dengan pembuat mobil lain serta prospek ekonomi makro yang tidak pasti.
GM diperkirakan akan mencari mitra lain untuk melanjutkan rencananya membangun pabrik sel baterai EV keempat di AS.
WSJ juga mengindikasikan bahwa General Motors sedang berdiskusi dengan setidaknya satu pemasok baterai lain untuk melanjutkan rencananya tersebut.
Dilansir dari CNBC, General Motors dan LG awalnya mengumumkan usaha patungan untuk pabrik sel baterai EV senilai 2,3 miliar dolar AS di Ohio pada Desember 2019, kemudian investasi tersebut diikuti oleh pembangunan pabrik sel baterai EV lain di Michigan dan Tennessee.
Hingga saat ini, hanya pabrik Ohio yang telah beroperasi, sementara yang lainnya sedang dalam tahap konstruksi.
Baca juga: General Motors Luncurkan SUV Listrik Hummer dan Sedan Listrik Cadillac di China
Dalam sebuah pernyataan, General Motors mengatakan bahwa pabrik baterai di Michigan dan Tennessee tersebut akan dibuka sesuai jadwal, masing-masing pada 2023 dan 2024.
General Motors diperkirakan juga akan merilis beberapa EV di tahun ini, termasuk Equinox, Blazer, dan Silverado.