News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mata Uang Iran Capai Rekor Terendah di Tengah Ketegangan dengan Pihak Barat

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pada Minggu (22/1/2023), mata uang dolar Amerika Serikat melewati angka 450.000 rial untuk pertama kalinya di pasar terbuka.

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN - Mata uang Iran mencapai rekor terendah sepanjang masa di tengah meningkatnya ketegangan dengan pihak Barat dan kerusuhan yang melanda negara tersebut.

Dikutip dari Al Jazeera, pada Minggu (22/1/2023), mata uang dolar Amerika Serikat melewati angka 450.000 rial untuk pertama kalinya di pasar terbuka.

Mantan gubernur Bank Sentral Iran, Ali Salehabadi, telah dipecat setelah depresiasi rial yang terjadi pada akhir Desember membuat mata uang negara itu merosot ke lebih dari 440.000 terhadap dolar AS di pasar terbuka .

Pengganti Salehabadi, Mohammad Reza Farzin, telah berjanji untuk mempertahankan nilai tukar mata uang pada 285.000 rial terhadap dolar AS untuk impor barang-barang penting dalam upaya menjaga kestabilan harga selama tingkat inflasi mencapai 40 persen.

Baca juga: Uni Eropa Masukkan IRGC ke Daftar Organisasi Teroris, 37 Warga Iran Kena Sanksi Baru

“Saat ini bank sentral tidak menghadapi batasan dalam hal mata uang dan cadangan emas, dan alasan utama di balik fluktuasi mata uang adalah hype media dan operasi psikologis di masyarakat,” kata Farzin pada Sabtu (21/1/2023).

Bank Sentral Iran Menaikan Batas Ukur

Pada Minggu, bank sentral Iran mengatakan akan segera menaikkan jumlah maksimum mata uang yang dapat dijual kepada individu setiap tahun dari 2.000 euro (2.176 dolar AS) menjadi 5.000 euro (5.439 dolar AS) sebagai upaya nyata untuk menunjukkan bahwa bank sentral tidak kekurangan mata uang.

Batasan itu diperkenalkan setelah AS secara sepihak meninggalkan kesepakatan nuklir Iran 2015 yang terjadi pada 2018 dan memberlakukan sanksi keras, yang memicu krisis mata uang baru di Iran.

Untuk memerangi devaluasi mata uang, kepolisian Iran secara berkala mengumumkan penangkapan puluhan spekulan mata uang dalam beberapa bulan terakhir.

Sebagai informasi, pasar terbuka adalah suatu tindakan pelaku pasar yang tidak biasa dengan cara mencari keuntungan yang besar dalam perniagaan dan memanfaatkan fluktuasi harga yang terjadi pada komoditas pasar, bursa saham, pasar masa depan atau pasar mata uang asing, dengan cara melakukan manipulasi terhadap perubahan dalam harga komoditas dan jasa pada pasar tersebut dengan harapan mendapat keuntungan yang sangat besar.

Sementara itu, depresiasi rial pada minggu ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat dengan pihak Barat dan protes di Iran yang dimulai pada September tahun lalu yang terus berlanjut.

Awal pekan ini, Parlemen Eropa menyetujui resolusi yang menyerukan penunjukan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) sebagai organisasi "teroris", dan sanksi terhadap Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, Presiden Ebrahim Raisi dan lainnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini