Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) menyebut kapal wisata KLM Tiana yang tenggelam di Labuan Bajo tak laik berlayar.
Dengan kata lain, KLM Tiana tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan atau yang harus ada.
Ia mengaku telah menindaklanjuti kejadian tersebut dan sudah memeriksa secara langsung ke tempat.
"Sangat kami sayangkan dan kami prihatin. Kami sudah menindaklanjuti. Saya kemarin ada di Labuan Bajo untuk secara langsung mengecek dan ini memang suatu pelajaran buat semua," katanya di Gedung Sapta Pesona, Kemenparekraf, Jakarta Pusat, Selasa (24/1/2023).
Baca juga: Soal Kapal Wisata yang Tenggelam di Labuan Bajo, Kata Asosiasi Kapal Wisata hingga SAR
Menurut dia, sudah dikeluarkan edaran dan instruksi yang jelas terkait penggunaan KLM Tiana.
"Walaupun sudah dikeluarkan instruksi tegas, edaran yg jelas, tapi masih terjadi. Apalagi ini bukan kapal yang laik berlayar," ujar Sandiaga.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan akan meningkatkan pemantauan, khususnya oleh badan otorita Labuan Bajo.
"Jadi, kami akan tingkatkan monitoring, khususnya oleh badan otorita Labuan Bajo dan akan memberikan informasi yang jelas kepada wisatawan," katanya.
Sandiaga menyebut biro perjalanan yang mengatur KLM Tiana tidak berada di Labuan Bajo.
Ia berujar berwisata seharusnya aman, nyaman, dan menyenangkan.
"Ini sangat kami sayangkan. Ini adalah suatu hal mendasar bahwa pariwisata itu harus aman, nyaman, dan menyenangkan," ujarnya.
Sandiaga menyebut pihaknya akan terus melakukan pemeriksaan.
Ia bersyukur tak ada korban jiwa, namun menyayangkan paspor wisatawan asing ada yang tak bisa diselamatkan.