News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Teknologi Kecerdasan Buatan Dinilai Suatu Keniscayaan di Industri Kesehatan Nasional

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Aplikasi digital membuat pasien dapat melakukan layanan rumah sakit jarak jauh karena terhubung dengan 1.000 dokter.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Komisaris PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) John Riady mengatakan, peran teknologi Artificial Inteligence (AI) merupakan suatu keniscayaan bagi industri kesehatan nasional.

Hal itu disampaikan dalam pertemuan tahunan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss.

“Saat ini banyak upaya pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Inteligence untuk memainkan peran lebih penting di industri kesehatan,” kata John dikutip Rabu (25/1/2023).

Baca juga: Microsoft Bakal Balut Bing dengan Kecerdasan Buatan ChatGPT untuk Saingi Mesin Pencari Google

John mengungkapkan bahwa para pemimpin dan pebisnis tingkat dunia menyoroti tentang pentingnya pegumpulan dan pengolahan data kesehatan masyarakat.

Disebutkan, basis data dan penggunaan teknologi digital semakin penting untuk mengatasi persoalan riil dunia kesehatan.

Saat ini, ungkapnya, dunia kesehatan di Indonesia harus menghadapi berbagai kekurangan, mulai dari jumlah dokter spesialis, jumlah ketersediaan ranjang, hingga pemerataan kualitas dan kuantitas layanan kesehatan.

Sebagai salah satu upaya, SILO terus memperkuat jaringan dan jangkauan layanan kesehatan.

Saat ini saja, SILO memiliki jaringan 40 rumah sakit di 27 provinsi.

“Dan kami terus berupaya memperluasnya,” kata John.

Baca juga: Kecerdasan Finansial Perlu Dibangun Sejak Dini oleh Para Mahasiswa

Selain itu, dalam rangka mengatasi berbagai kesenjangan masyarakat mengakses layanan kesehatan, SILO menjadi pionir layanan digital kesehatan atau telehealth yang langsung digawangi rumah sakit.

Melalui MySiloam memungkinkan pasien SILO untuk membuat janji dengan dokternya, baik itu konsultasi offline atau online melalui aplikasi.

Dengan memanfaatkan gawai, para pasien dan dokter juga dapat mengakses catatan rekam medis sehingga proses penanganan dapat berkesinambungan.

Aplikasi digital membuat pasien dapat melakukan layanan rumah sakit jarak jauh karena terhubung dengan 1.000 dokter.

“Jadi penanganan tiap orang bisa berbeda, juga pencegahannya. Untuk menjalankan sistem kesehatan seperti itu, tentunya basis data sangat penting,” tukas John.

Wakil Presiden PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) Caroline Riady yang menilai penggunaan teknologi informasi, khususnya AI memainkan peran bagi strategi dan langkah antisipasi ledakan masalah kesehatan masyarakat.

Caroline mengungkapkan pandemi Covid-19 telah memberikan banyak pelajaran dan ujian bagi sistem kesehatan global maupun nasional.

Pandemi telah mendera selama tiga tahun belakangan telah menunjukkan pentingnya basis data kesehatan, mulai dari pemetaan penyakit kronis, hingga upaya pelacakan, dan pencegahan penularan.

“Pengumpulan dan pengolahan data kesehatan masyarakat sangat penting bagi penguatan sistem kesehatan. Pada akhirnya teknologi AI pun berguna bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat, hal ini selayaknya selaras dengan visi dunia kesehatan yang seharusnya menawarkan strategi proaktif,” kata Caroline.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini