Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Boeing, produsen pesawat terbang yang berbasis di Amerika Serikat berencana merekrut 10.000 tenaga kerja baru dalam upayanya meningkatkan kapasitas produksi di tahun ini.
Pada tahun lalu, Boeing juga telah merekrut sebanyak 14.000 pegawai, sehingga total pekerja Boeing menjadi 156.000 orang per 31 Desember 2022, naik dari yang sebelumnya berjumlah 142.000 orang pada 2021.
Dilansir dari CNBC, perusahaan mengatakan bahwa karyawan baru tersebut akan ditempatkan pada unit bisnis serta teknik dan manufaktur. Langkah ini dilakukan demi memenuhi permintaan maskapai yang terus meningkat.
Baca juga: Melihat Hanggar Milik FL Technics di Kaunas Lithuania, Bisa Tampung 4 Pesawat Airbus Hingga Boeing
Selain itu, Boeing juga telah memiliki rencana untuk meningkatkan pengiriman pesawat 737 MAX dari 374 unit pada 2022, menjadi sekitar 400 hingga 450 unit pesawat tahun ini, dengan pengiriman 787 diperkirakan mencapai antara 70 dan 80 pesawat.
Namun, perusahaan juga tidak memungkiri akan adanya pemutusan hubungan kerja atau PHK di beberapa ranah pekerjaan pendukung non-pabrik. Langkah ini dilakukan demi menyelaraskan sumber daya untuk mendukung produksi dan pengembangan teknologi.
"Mempekerjakan bukan kendala lagi," kata Dave Calhoun, CEO Boeing.
“Orang-orang dapat mempekerjakan orang yang mereka butuhkan. Ini semua tentang pelatihan dan akhirnya menyiapkan mereka untuk melakukan pekerjaan canggih yang kami tuntut,” imbuhnya.
Di sisi lain, pesaing Boeing asal Eropa yakni Airbus mengatakan bahwa pihaknya juga akan merekrut 13.000 karyawan baru di tahun ini. Dari jumlah itu, sekitar 9.000 karyawan baru akan ditempatkan di Eropa.