Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menyampaikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-Kura Bali (KKB) ditargetkan dapat menyerap investasi sebesar Rp104,4 triliun dengan jumlah tenaga kerja hampir 100 ribu orang.
"Harapannya ini total investasi yang bisa dicapai sebesar Rp104 trilliun dalam 30 tahun ke depan dan jumlah tenaga kerjanya 99.853 sampai tahun 2052," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ditulis Minggu (5/2/2023).
"Dan kita berharap lima tahun pertama Rp12 triliun dan lapangan kerjanya sekitar lima ribu.
Baca juga: KEK Wisata Kesehatan Kelas Dunia, Mantapkan Transformasi Arsitektur Layanan Kesehatan Indonesia
Tentu kawasan ekonomi ini diharapkan melengkapi kawasan ekonomi kesehatan yang ada di Sanur," sambungnya.
Menurutnya, Provinsi Bali memiliki dua KEK yaitu di wilayah Sanur dan di Pulau Serangan yang nantinya selain bisa menunjang kesehatan juga industri pariwisata.
"Tentu saya berharap dengan adanya dua KEK ini, ekonomi Bali lebih (keberlanjutan). Dan Pemda Bali yang membuat juga rancangan terkait pembangunan Bali agar pengalaman selama (Covid-19) delta kemarin itu tidak terulang.
Jadi, ada alternatif daripada kegiatan ekonomi karena dalam tiga tahun pertumbuhan ekonominya kan sampai negatif dan itu terendah di Indonesia, dan itu kesempatan baik untuk direvitalisasi," katanya.
Ia menambahkan di KEK Kura-Kura Bali ini akan dibangun universitas berskala internasional yang akan diproyeksikan sebagai tempat riset dan pengembangan industri dan pariwisata.
Baca juga: Pertama di Indonesia, KEK Sanur Siap Wujudkan Peningkatan Kualitas Kesehatan & Jadi Destinasi Wisata
"Tentu kawasan pariwisata ini kita berharap angka Rp104 triliun angka yang besar. (Dan) Rp104 triliun investasi tentu multiplayer efeknya itu bisa 1,8 kali," ujar Airlangga.
“Rp104 triliun selama 30 tahun tapi itu bukan dari perusahaan sendiri dan semuanya itu dari semua investor yang kita undang untuk masuk," paparnya.