News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ekonomi Indonesia Tumbuh Positif, Ketua OJK Mahendra Siregar: Indonesia Seng Ada Lawan

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2023 dengan tema Penguatan Setor Jasa Keuangan dalam Menjaga Pertumbuhan Ekonomi secara virtual, Senin (6/2/20023).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyampaikan, pemulihan ekonomi nasional dipastikan akan tumbuh membaik, meski sempat diterpa oleh Pandemi Covid-19 pada 2020 lalu.

Menurut Mahendra, hal itu didorong oleh peningkatan aktivitas perekonomian domestik dari sisi konsumsi dan investasi. Sehingga, dia melihat Indonesia mampu menghadapi risiko ekonomi global yang diprediksi akan melambat.

Baca juga: Anggota Komisi XI Minta OJK Lakukan Pengawasan Deteksi Dini pada Industri Asuransi

Hal itu dia sampaikan dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2023 dengan tema Penguatan Setor Jasa Keuangan dalam Menjaga Pertumbuhan Ekonomi secara virtual, Senin (6/2/20023).

"Kami meyakini, besar risiko transmisi perlambatan pertumbuhan ekonomi global, termasuk dampak penurunan harga komoditas. Penurunan permintaan ekspor dan pendekatan likuiditas global, sudah dipahami dan akan dapat di mitigasi dengan tepat," kata dia.

Terlebih, pemerintah telah resmi mengumumkan berakhirnya pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir tahun lalu.

Mahendra menilai, hal itu semakin menjadi modalitas utama bagi pertumbuhan ekonomi di tahun 2023, lebih kuat lagi.

Di sisi lain, Mahendra menyoroti, stabilitas ekonomi ditengah tahun politik mampu terjaga sehingga konsumsi dan aktivitas industri akan mengalami peningkatan.

Khususnya, pada industri padat karya seperti makanan minuman, tekstil produk tekstil, percetakan serta transportasi.

Baca juga: Presiden Jokowi Dorong Asean Jadi Episentrum Pertumbuhan Ekonomi

"Pemilihan umum, pemilihan Presiden dan Wapres kali ini adalah yang kelima setelah reformasi. Pengalaman menunjukkan, sekalipun suhu politik tentu meningkat, namun kondisi keamanan hukum dan iklim berusaha tetap terjaga dengan baik," ujar dia.

"Kali ini Indonesia akan makin mengukuhkan dirinya menjadi negara demokrasi presidensial terbesar di dunia. Indonesia seng ada lawan," lanjutnya.

Karenanya, Mahendra mengatakan, Indonesia telah menjadi sistem demokrasi yang semakin dewasa. Terlebih, dalam mengimplementasikan tujuan utama demokrasi yaitu kepentingan nasional.

"Oleh karena itu kami mengajak kita semua untuk tidak ragu-ragu terhadap penguatan stabilitas keuangan serta perbaikan iklim dan kesempatan investasi di Indonesia. Baik investasi langsung maupun investasi portofolio dalam dan luar negeri akan terus meningkat," papar dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini