Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sektor transportasi dan logistik pada tahun lalu mampu mencatatkan kinerja positif sebesar 3,91 persen, di mana ditopang oleh mobilitas masyarakat yang membaik hingga menstimulus pemulihan ekonomi dalam negeri.
Meskipun return yang dicatatkan sedikit lebih rendah dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sebesar 4,09 persen atau bisa dikatakan belum outperformed terhadap IHSG.
"Namun, kami lihat sektor transportasi ini yang mampu menopang pertumbuhan ekonomi dalam negeri berdasarkan lapangan usaha," ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus dalam risetnya, Jumat (10/2/2023).
Baca juga: Dukung Geliat Bisnis di Kondisi Ekonomi Tak Menentu, E-Commerce Ini Jadi Pilihan No.1 Para Seller!
Hal ini tercermin dari pertumbuhannya yang signifikan pada 2022 sebesar 19,87 persen, di mana kalau dibandingkan dengan sektor lainnya jauh memimpin, disusul posisi kedua diraih sektor informasi dan komunikasi yang sebesar 7,74 persen.
Nico menjelaskan, jika dilihat secara tren pun, terlihat konsistensi pertumbuhan sektor ini dalam 3 tahun terakhir atau sejak pandemi.
"Di mana menurut pandangan kami, tak hanya dari mobilitas masyarakat yang meningkat, tapi juga aktivitas perdagangan internasional cukup tinggi tahun lalu meskipun trennya secara kuartalan sudah cenderung melemah," katanya.
Tidak hanya itu, kenaikan mobilitas masyakat turut menopang pertumbuhan apalagi dengan adanya momentum seasonal seperti hari libur nasional serta perayaan keagamaan.
Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan dari survey-nya bahwa terjadi peningkatan dari seluruh moda transportasi yang meliputi dari sisi angkutan udara, laut dan darat.
Baca juga: Wakil Ketua Komisi XI DPR Nilai Aneh Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Tapi Kemiskinan Meningkat
Penumpang dengan angkutan udara domestik pada 2022 sebesar 52,56 juta di mana melonjak hingga 75 persen secara year on year (yoy) atau tahunan.
"Lalu, penumpang angkutan udara internasional tumbuh signifikan hingga 1.030,86 persen yoy menjadi 7,10 juta orang dikarenakan memang basis yang rendah pada tahun sebelumnya," kata Nico.
Kemudian, penumpang kereta api yang juga melonjak hingga 85 persen menjadi 277,12 juta orang dan penumpang dengan angkutan laut hanya meningkat 19 persen yoy.
"Hal ini menggambarkan bahwa ekonomi bergerak dan pemulihan di sektor ini cenderung kuat," pungkasnya.